Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicalonkan Trump Jadi Hakim Agung, Siapa Amy Coney Barrett?

Kompas.com - 28/09/2020, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencalonkan Amy Coney Barrett, sosok favorit kelompok sosial konservatif, untuk menjadi Hakim Mahkamah Agung (MA) AS yang baru.

Berbicara di sisi Barrett di Taman Mawar Gedung Putih, Trump menggambarkan Barrett sebagai "perempuan dengan prestasi yang tak tertandingi".

Jika pencalonannya dikukuhkan oleh Senat AS, Hakim Barrett akan menggantikan hakim berpandangan liberal Ruth Bader Ginsburg yang baru saja meninggal dunia pada usia 87 tahun.

Pencalonan tersebut akan memicu pertarungan sengit di Senat, menjelang pemilihan presiden November mendatang.

Saat mengumumkan nominasi Hakim Barrett pada Sabtu (26/9/2020), Trump menyebut sosok perempuan tersebut sebagai "cendekiawan dan hakim yang luar biasa" dengan "kesetiaan tak tergoyahkan pada konstitusi".

Baca juga: Trump Resmi Calonkan Barrett Jadi Hakim Agung AS, Biden: Itu Ancaman Bagi Obamacare

Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mendesak Senat AS untuk tidak terburu-buru "bertindak untuk mengisi kekosongan ini sampai rakyat AS memilih presiden dan Kongres mereka berikutnya".

"Konstitusi AS dirancang untuk memberikan kesempatan kepada para pemilih untuk didengar suaranya tentang siapa yang menjabat di MA. Momen itu adalah sekarang dan suara mereka harus didengar," katanya.

Jika pencalonan Barrett dikonfirmasi, maka mayoritas hakim di pengadilan tertinggi AS akan berpandangan cenderung konservatif, dengan proporsi enam banding tiga.

Perempuan berusia 48 tahun itu akan menjadi hakim ketiga yang ditunjuk oleh presiden dari Partai Republik dalam masa jabatan ini, setelah Neil Gorsuch pada 2017 dan Brett Kavanaugh pada 2018.

Sembilan Hakim Mahkamah Agung menjabat untuk seumur hidup, dan keputusan mereka dapat membentuk kebijakan publik tentang segala hal, mulai dari aturan soal senjata, hak suara, hingga aborsi dan dana kampanye, jauh setelah presiden yang menunjuk mereka berhenti menjabat.

Dalam beberapa tahun terakhir, pengadilan telah melegalkan pernikahan sesama jenis di semua 50 negara bagian AS, menyetujui pemberlakuan larangan perjalanan yang dikeluarkan Trump untuk negara-negara mayoritas Muslim, dan menunda rencana AS untuk mengurangi emisi karbon.

Baca juga: Trump Dirumorkan Akan Pilih Amy Coney Barrett untuk Isi Posisi Hakim Agung AS

Siapakah Amy Coney Barrett?

Setelah lulus dari Sekolah Hukum Notre Dame University di Indiana, Amy Coney Barrett menjadi juru tulis untuk mendiang Hakim Antonin Scalia. Pada 2017, Dia dinominasikan oleh Trump ke Pengadilan Banding Sirkuit ke-7 yang berbasis di Chicago.

Ia kerap digambarkan sebagai seorang Katolik yang taat. Menurut sebuah artikel majalah pada 2013, dia mengatakan bahwa "kehidupan dimulai saat pembuahan".

Pernyataannya itu membuatnya menjadi sosok favorit di kalangan religius konservatif yang ingin membatalkan keputusan Mahkamah Agung pada 1973 yang melegalkan aborsi secara nasional.

Kelompok LGBT telah mengkritik keanggotaannya dalam kelompok Katolik konservatif, People of Praise, yang jaringan sekolahnya memiliki pedoman yang menyatakan keyakinan bahwa hubungan seksual hanya boleh terjadi antara pasangan heteroseksual yang menikah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com