WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan calon hakim yang dipilihnya untuk mengisi posisi Hakim Agung AS pada Sabtu (26/9/2020).
Melansir Washington Times, Presiden Trump akhirnya mengumumkan secara resmi bahwa pilihannya, Amy Coney Barrett adalah yang paling tepat untuk mengisi posisi kosong Hakim Agung AS setelah kematian Ruth Bader Ginsburg pekan lalu.
Pemilihan itu berpotensi menggoyahkan keseimbangan pengadilan tertinggi AS dengan dukungan lebih terhadap kaum konservatif selama bertahun-tahun yang akan datang.
Jika terkonfirmasi, Hakim Barrett, akan menjadi hakim termuda di Mahkamah Agung AS di usianya kini, 48 tahun.
Baca juga: Trump Dirumorkan Akan Pilih Amy Coney Barrett untuk Isi Posisi Hakim Agung AS
Meski Trump sempat menghormati mendiang Ginsburg dengan menyebutnya 'Legend', Barret disebut Trump sebagai sosok pakar hukum yang punya "loyalitas" kuat terhadap Konstitusi.
“Ini (Barrett) adalah nominasi ketiga saya setelah Hakim (Neil) Gorsuch dan Hakim (Brett M) Kavanaugh, dan ini merupakan momen yang sangat membanggakan,” kata Trump di Rose Garden, Gedung Putih yang dihadiri lebih dari 150 orang.
"Saya telah memperhatikan dan mempelajari dan Anda sangat punya kualifikasi untuk posisi ini. Anda akan menjadi sangat fantastis," ungkap Trump kepada Hakim Barrett.
Di dalam kesempatan itu, Trump juga mendesak agar Pihak Demokrat menghargai pilihannya.
Baca juga: Biden Sebut Langkah Trump Ganti Hakim Agung AS adalah Penyalahgunaan Kekuasaan
Namun, menurut penantang Trump di pilpres AS, Joseph (Joe) R Biden, penunjukan Hakim Barrett sebagai pengganti Ginsburg sebelum Pilpres AS selesai adalah tindakan "penyalahgunaan kekuasaan".
Di hari yang sama, Joe Biden memperingatkan bahwa Obamacare akan terancam apabila Amy Coney Barrett benar-benar resmi menjadi Hakim Agung AS.
Biden mengatakan bahwa Presiden Trump dan GOP telah berusaha untuk menyingkirkan Undang-undang Perawatan Murah selama bertahun-tahun dan bahwa Hakim Barrett akan mengizinkan mereka untuk memenuhi misi itu.
“Hakim Amy Coney Barrett memiliki rekam jejak tertulis yang tidak setuju dengan keputusan Mahkamah Agung AS yang menegakkan Undang-undang Perawatan Murah,” kata Biden dalam surel penggalangan dana.
Baca juga: Trump Tak Mau Tunda Pemilihan Sosok Pengganti Hakim Agung AS
"Dia mengkritik pendapat mayoritas Ketua Mahkamah Agung John Roberts yang menegakkan hukum pada tahun 2012."
Biden mengatakan Mahkamah Agung telah menegakkan Obamacare dua kali dan mengatakan bahwa tidak masuk akal bagi pemerintahan Trump dan GOP untuk mencoba menghentikan hukum di tengah pandemi global.
Presiden Trump mendukung tantangan yang dipimpin GOP untuk Undang-undang Perawatan Murah yang dijadwalkan akan diangkat oleh Mahkamah Agung.
Sementara itu, bersama Demokrat di Capitol Hill, Biden meminta Senat yang dikendalikan GOP untuk menunda sidang konfirmasi Amy Coney Barrett sebagai Hakim Mahkamah Agung sampai setelah pelantikan presiden tahun depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.