Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Resmi Calonkan Barrett Jadi Hakim Agung AS, Biden: Itu Ancaman Bagi Obamacare

Kompas.com - 27/09/2020, 13:49 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan calon hakim yang dipilihnya untuk mengisi posisi Hakim Agung AS pada Sabtu (26/9/2020). 

Melansir Washington Times, Presiden Trump akhirnya mengumumkan secara resmi bahwa pilihannya, Amy Coney Barrett adalah yang paling tepat untuk mengisi posisi kosong Hakim Agung AS setelah kematian Ruth Bader Ginsburg pekan lalu.

Pemilihan itu berpotensi menggoyahkan keseimbangan pengadilan tertinggi AS dengan dukungan lebih terhadap kaum konservatif selama bertahun-tahun yang akan datang.

Jika terkonfirmasi, Hakim Barrett, akan menjadi hakim termuda di Mahkamah Agung AS di usianya kini, 48 tahun.

Baca juga: Trump Dirumorkan Akan Pilih Amy Coney Barrett untuk Isi Posisi Hakim Agung AS

Meski Trump sempat menghormati mendiang Ginsburg dengan menyebutnya 'Legend', Barret disebut Trump sebagai sosok pakar hukum yang punya "loyalitas" kuat terhadap Konstitusi.

“Ini (Barrett) adalah nominasi ketiga saya setelah Hakim (Neil) Gorsuch dan Hakim (Brett M) Kavanaugh, dan ini merupakan momen yang sangat membanggakan,” kata Trump di Rose Garden, Gedung Putih yang dihadiri lebih dari 150 orang.

"Saya telah memperhatikan dan mempelajari dan Anda sangat punya kualifikasi untuk posisi ini. Anda akan menjadi sangat fantastis," ungkap Trump kepada Hakim Barrett.

Di dalam kesempatan itu, Trump juga mendesak agar Pihak Demokrat menghargai pilihannya.

Baca juga: Biden Sebut Langkah Trump Ganti Hakim Agung AS adalah Penyalahgunaan Kekuasaan

Namun, menurut penantang Trump di pilpres AS, Joseph (Joe) R Biden, penunjukan Hakim Barrett sebagai pengganti Ginsburg sebelum Pilpres AS selesai adalah tindakan "penyalahgunaan kekuasaan".

Di hari yang sama, Joe Biden memperingatkan bahwa Obamacare akan terancam apabila Amy Coney Barrett benar-benar resmi menjadi Hakim Agung AS.

Biden mengatakan bahwa Presiden Trump dan GOP telah berusaha untuk menyingkirkan Undang-undang Perawatan Murah selama bertahun-tahun dan bahwa Hakim Barrett akan mengizinkan mereka untuk memenuhi misi itu.

“Hakim Amy Coney Barrett memiliki rekam jejak tertulis yang tidak setuju dengan keputusan Mahkamah Agung AS yang menegakkan Undang-undang Perawatan Murah,” kata Biden dalam surel penggalangan dana.

Baca juga: Trump Tak Mau Tunda Pemilihan Sosok Pengganti Hakim Agung AS

"Dia mengkritik pendapat mayoritas Ketua Mahkamah Agung John Roberts yang menegakkan hukum pada tahun 2012."

Biden mengatakan Mahkamah Agung telah menegakkan Obamacare dua kali dan mengatakan bahwa tidak masuk akal bagi pemerintahan Trump dan GOP untuk mencoba menghentikan hukum di tengah pandemi global.

Presiden Trump mendukung tantangan yang dipimpin GOP untuk Undang-undang Perawatan Murah yang dijadwalkan akan diangkat oleh Mahkamah Agung.

Sementara itu, bersama Demokrat di Capitol Hill, Biden meminta Senat yang dikendalikan GOP untuk menunda sidang konfirmasi Amy Coney Barrett sebagai Hakim Mahkamah Agung sampai setelah pelantikan presiden tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

Global
Demo Perang Gaza di Kampus AS, 'Deja Vu' Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Demo Perang Gaza di Kampus AS, "Deja Vu" Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Global
Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan Senin Ini

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan Senin Ini

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com