Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Sebut Langkah Trump Ganti Hakim Agung AS adalah "Penyalahgunaan Kekuasaan"

Kompas.com - 21/09/2020, 10:48 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menggantikan mendiang Hakim Agung AS, Ruth Bader Ginsburg disebut penantangnya, Joe Biden, sebagai penyalahgunaan kekuasaan.

Melansir BBC, Senin (21/9/2020), pesaing Trump dari Partai Demokrat, Joe Biden mengatakan bahwa langkah Trump mengganti mendiang Ginsburg sebelum pemilihan presiden AS adalah "penyalahgunaan kekuasaan".

Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa pekan depan dia akan mencalonkan seorang wanita untuk menggantikan posisi Ginsburg di Mahkamah Agung AS.

Biden dengan tegas mendesak Senat Republik untuk menunda pemungutan suara konfirmasi terkait rencana itu.

Ginsburg, ikon liberal dan pembawa standar feminis, meninggal pada Jumat kemarin di usia 87 tahun.

Demokrat takut Partai Republik akan memilih pengganti Ginsburg untuk mengunci mayoritas konservatif selama beberapa dekade di pengadilan tertinggi negara itu.

Keseimbangan ideologis dari pengadilan beranggotakan sembilan orang itu sangat penting untuk putusannya tentang masalah paling penting dalam hukum AS.

Baca juga: Trump Tak Mau Tunda Pemilihan Sosok Pengganti Hakim Agung AS

Apa saja yang dikatakan Biden?

Pada Minggu (20/9/2020), Joe Biden yang berpidato di Constitutional Center di Philadelphia mengatakan bahwa presiden Trump telah memperjelas langkahnya sebagai "langkah kekuasaan."

"Konstitusi Amerika Serikat memberikan kesempatan kepada warga Amerika untuk didengarkan, dan suara mereka harus didengar... mereka (pemerintahan Trump) harus menjelaskan, mereka tidak akan mendukung penyalahgunaan kekuasaan ini," katanya.

"Saya mengimbau kepada Senat Partai Republik itu, mohon ikuti hati nurani Anda, biarkan orang-orang berbicara, dinginkan api yang telah melanda negara kita," katanya.

"Jangan memberikan suara untuk mengonfirmasi siapa pun yang dicalonkan dalam situasi yang diciptakan Presiden Trump dan Senator McConnell," imbuh Biden.

Biden mengatakan bahwa jika dia memenangkan pemilihan presiden, calon yang diluncurkan Trump harus ditarik. Dia mengatakan dia kemudian akan berkonsultasi dengan senator dari kedua partai sebelum mengajukan pilihannya.

Dia menambahkan juga bahwa mengeluarkan nama-nama calon Mahkamah Agung yang potensial sekarang adalah keliru, karena ini dapat membuat beberapa calon hakim terkena serangan politik.

Namun dia mengatakan pilihan pertamanya untuk mahkamah agung "akan membuat sejarah" karena Biden akan memilih wanita Afrika-Amerika pertama di pengadilan.

Baca juga: Profil Ruth Bader Ginsburg, Hakim Agung Ternama AS yang Juga Pejuang Hak Perempuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com