Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Azerbaijan-Armenia, Negara di Timur Tengah dan Asia Suarakan Keprihatinan

Kompas.com - 28/09/2020, 13:14 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Negara-negara Timur Tengah dan Asia menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya konflik setelah baku tembak antara Armenia dan Azerbaijan di Nagorny Karabakh, Minggu (27/9/2020).

Iran meminta Azerbaijan dan Armenia untuk mengakhiri konflik dan memulai pembicaraan sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency, Senin (28/9/2020).

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan Iran terus mencermati konflik tersebut dengan kekhawatiran.

Dia menambahkan Iran siap untuk mengerahkan semua kemampuannya menjadi penengah untuk gencatan senjata dan memulai pembicaraan kepad kedua belah pihak.

Baca juga: Azerbaijan Klaim Kepung Tentara Armenia, Bakal Dibunuh jika Tak Menyerah

Sementara itu, Pakistan menyatakan mendukung Azerbaijan setelah adanya pertempuran di Nagorny Karabakh.

"Pakistan mendukung negara saudara Azerbaijan dan mendukung hak untuk mempertahankan diri," kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Luar Negeri Pakistan menambahkan mendukung posisi Azerbaijan di Nagorny Karabakh karena sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang diadopsi dengan suara bulat.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Kazakhstan meminta Yerevan dan Baku untuk mengakhiri konflik.

Baca juga: Konflik Armenia-Azerbaijan: Latar Belakang dan Campur Tangan Negara Lain

Kazakhstan menyatakan keprihatinan yang mendalam atas insiden tersebut dan mendesak kedua negara mengambil setiap langkah untuk menstabilkan situasi dan memulai dialog.

Pernyataan itu menambahkan Kazakhstan juga siap membantu mencari cara damai untuk mengakhiri konflik.

Bentrokan perbatasan meletus pada Minggu pagi setelah pasukan Armenia menargetkan pemukiman sipil Azerbaijan dan posisi militer di wilayah Nagorny Karabakh yang diduduki.

Hubungan antara kedua negara bekas Soviet itu tegang sejak 1991.

Baca juga: Perang Azerbaijan dan Armenia Pecah di Nagorny Karabakh, 23 Orang Tewas

 

Empat anggota Dewan Keamanan PBB dan dua resolusi Majelis Umum PBB serta banyak organisasi internasional menuntut penarikan pasukan pendudukan.

OSCE Minsk Group, yang diketuai bersama oleh Perancis, Rusia dan AS, dibentuk pada 1992 untuk menemukan solusi damai untuk konflik tersebut, tetapi tidak berhasil.

Pada 1994, Armenia dan Azerbaijan akhirnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com