Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Malaysia di RS, Klaim Anwar Gulingkan Muhyiddin Masih Menggantung

Kompas.com - 25/09/2020, 18:05 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah tidak akan menggelar audiensi dengan siapa pun selama sepekan karena dia sedang berada di rumah sakit.

Kabar tersebut disampaikan oleh seorang pejabat istana pada Jumat (25/9/2020) ketika pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim, ingin menemuinya untuk membentuk sebuah pemerintahan baru.

Sebelumnya, Anwar mengatakan bahwa dia telah mengantongi suara mayoritas "kuat dan tangguh" dari anggota parlemen untuk menggulingkan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin.

Tetapi dia harus meyakinkan Sultan Abdullah bahwa dia memiliki jumlah suara yang pasti untuk membentuk pemerintahan sebagaimana dilansir dari The Straits Times.

Baca juga: Musuh Politik Bebuyutan, Akankah UMNO Lapangkan Jalan Anwar Ibrahim Jadi PM?

Anwar sebelumnya dijadwalkan untuk bertemu Sultan Abdullah pada Selasa (22/9/2020). Namun pertemuan tersebut ditangguhkan karena Raja tidak sehat dan harus dibawa ke rumah sakit.

Gejolak politik di Malaysia baru-baru ini terjadi hanya berselang tujuh bulan setelah Muhyiddin naik menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Muhyiddin, yang memiliki suara mayoritas tipis di parlemen, telah menolak klaim Anwar dan menantangnya untuk membuktikannya melalui proses konstitusional.

Raja Malaysia tidak sekadar memainkan peran seremonial di Malaysia. Dia juga dapat menunjuk perdana menteri yang menurutnya kemungkinan akan memimpin mayoritas di parlemen.

Baca juga: Raja Malaysia Pegang Kunci Apakah Anwar Ibrahim Akan Jadi PM Malaysia

Selain itu, Dia juga memiliki kekuatan untuk membubarkan parlemen dan memicu pemilihan atas saran perdana menteri.

"Yang Mulia telah dinasehati oleh dokternya untuk tetap di (rumah sakit) selama tujuh hari untuk observasi. Jadi sampai saat itu, dia tidak akan mengadakan pertemuan," kata Pengawas Istana Ahmad Fadil Shamsuddin kepada Reuters.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, muncul kabar bahwa sekitar 15 hingga 19 anggota parlemen dari Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) telah menyatakan dukungannya kepada Anwar untuk menjadi Perdana Menteri ke-9 Malaysia.

Sejauh ini ada 19 nama anggota parlemen dari UMNO yang beredar di publik. Namun, belum diketahui pasti kebenaran dari daftar tersebut.

Baca juga: PM Malaysia Sebut Klaim Anwar Harus Dibuktikan Lewat Jalur Hukum

Nama-nama yang muncul adalah berasal dari faksi Presiden UMNO Zahid Hamidi dan Najib Razak yang keduanya sedang menghadapi persidangan karena kasus korupsi.

Nama Zahid dan Najib ada di dalam daftar 19 nama itu. Zahid diketahui memiliki hubungan baik dengan Anwar dan mengatakan benar ada anggota partainya yang membelot ke Anwar.

Politikus UMNO lain yang disebut adalah Mohamed Nazri Abdul Aziz yang adalah sahabat dekat Anwar.

Nazri, dalam wawancara dengan The Vibes pada Kamis (24/9/2020), mengatakan tidak membantah daftar itu.

Baca juga: Tanggapi Anwar Ibrahim, Muhyiddin: Saya Masih PM Malaysia yang Sah

Dia membenarkan ada belasan anggota parlemen dari UMNO yang tidak gembira dengan Muhyiddin dan berencana menarik dukungan.

“Saya dapat memastikan ada 15 atau bahkan lebih. Kami tidak akan keluar dari UMNO. Salah satu yang bisa kami lakukan adalah menjegal rancangan undang-undang yang diajukan Muhyiddin,” tutur Nazri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com