CANBERRA, KOMPAS.com - Beberapa paus pilot yang masih hidup setelah terdampar di Tasmania, Australia akan disuntik mati, karena tidak dapat diselamatkan, kata para pejabat.
Sekitar 380 paus telah mati dalam kasus terdampar paling parah di negara itu.
Pemerintah Tasmania mengatakan sejauh ini 88 ekor paus telah diselamatkan dan masih ada harapan untuk 20 lainnya.
Baca juga: Ratusan Paus Pilot Mati Masal di Perairan Selatan Australia
Namun tim penyelamat mengatakan empat paus yang masih hidup dan terlalu lemah untuk diselamatkan harus disuntik mati karena itu adalah "hal paling manusiawi untuk dilakukan".
"Ini adalah hewan-hewan yang telah kami beri kesempatan, kami telah mencoba melepaskannya tetapi mereka tidak bisa bertahan dengan baik," kata Kris Carlyon dari Marine Conservation Project menjelaskan.
Dia mengatakan, tidak ada peluang yang layak untuk melepaskan mereka lagi dengan sukses dan "dalam hal ini tindakan yang terbaik, tindakan paling manusiawi adalah eutanasia".
Keempat hewan tersebut telah diperiksa oleh dokter hewan sebelum keputusan untuk membunuh mereka diambil, "berdasarkan murni pada kesejahteraan hewan".
Baca juga: 270 Paus Pilot Terdampar di Australia, Terbanyak dalam 10 Tahun Terakhir
Dengan hampir 400 ekor paus mati di pantai Tasmania, operasi penyelamatan sekarang berfokus pada apa yang harus dilakukan dengan bangkai-bangkai tersebut.
Tubuh hewan-hewan itu bisa dibiarkan di pantai, dikubur di sana, dibawa ke tempat pembuangan sampah, atau dibawa ke laut.
"Kami mulai membuat rencana," Nic Deka dari Layanan Taman dan Satwa Liar Tasmania mengatakan kepada wartawan, Selasa.
"Preferensi kami adalah untuk dibuang ke laut. Kami masih menerima saran ahli tentang di mana tepatnya titik penurunan itu.
"Fokus kami selama beberapa hari ke depan adalah berusaha menahan penyebaran bangkai karena saat paus mulai membusuk, mereka akan membengkak dan mengapung, dan dengan angin dan air pasang mereka akan hanyut."
Baca juga: Ketika Penjualan Daging Paus di Norwegia Melonjak Selama Covid-19
Bangkai juga dapat menarik predator seperti hiu dan bahkan menimbulkan masalah kesehatan lingkungan karena pembusukan sejumlah besar hewan dapat memengaruhi tingkat oksigen dan kehidupan laut.
"Jadi strateginya adalah mengumpulkan dan menahan," jelas Deka.