Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Baik, Awal 2021 Vaksin Corona Sinovac Diprediksi Siap Disebar ke Seluruh Dunia

Kompas.com - 25/09/2020, 17:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Yin Weidong CEO Sinovac berjanji akan mengajukan permohonan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS) untuk menjual vaksin corona di "Negeri Paman Sam" itu, jika perusahaannya berhasil melewati uji klinis ketiga dan pengujian terakhir terhadap manusia. Yin mengklaim ia juga telah diberi vaksin percobaan.

“Awalnya, strategi kami dirancang untuk Cina dan Wuhan. Namun segera setelah itu pada Juni dan Juli, kami menyesuaikan strategi, yaitu (mendistribusikan vaksin) untuk dunia,'' kata Yin.

"Tujuan kami adalah memberikan vaksin kepada dunia termasuk AS, UE (Uni Eropa), dan lainnya,'' kata Yin.

Peraturan ketat di AS, Uni Eropa, Jepang, dan Australia secara historis memblokir penjualan vaksin China. Tetapi Yin berkata kondisi itu bisa berubah.

Baca juga: [HOAKS] Informasi Grup Whatsapp untuk Wilayah Covid-19 dan Pembagian Vaksin

Pengembangan vaksin corona Sinovac

Sinovac sedang mengembangkan salah satu dari empat kandidat vaksin teratas di China, dua di antaranya yaitu vaksin yang dikerjakan bersama SinoPharm dan dengan perusahaan swasta yang berafiliasi dengan militer, CanSino.

Lebih dari 24.000 orang telah berpartisipasi dalam uji klinis vaksin corona Sinovac di Brasil, Turki, dan Indonesia, dan dengan uji coba tambahan dijadwalkan untuk Bangladesh dan mungkin Chile.

Sinovac memilih negara-negara tersebut karena mereka semua memiliki infeksi wabah yang serius, populasi yang besar, dan kapasitas penelitian dan pengembangan yang terbatas.

Yin berbincang kepada wartawan selama melakukan tur di pabrik Sinovac di selatan Beijing. Dibangun dalam beberapa bulan, pabrik Sinovac dirancang untuk memproduksi setengah juta dosis vaksin setahun.

Fasilitas bio-secure yang terlihat sibuk pada Kamis (24/9/2020) tengah mengisi botol-botol kecil dengan vaksin dan mengemasnya. Perusahaan memproyeksikan akan mampu memproduksi beberapa ratus juta dosis vaksin pada Februari atau Maret tahun depan.

Sinovac juga mulai menguji dosis kecil vaksin corona pada anak-anak dan orang tua di China setelah melihat peningkatan jumlah kasus secara global di antara kedua kelompok tersebut.

Yin mengatakan perusahaannya akan memprioritaskan distribusi vaksin ke negara-negara yang menjadi tuan rumah uji coba vaksin corona pada manusia.

Baca juga: Indonesia Bakal Jadi Salah Satu Negara Pertama Penerima CoronaVac dari China

Sementara vaksin ini belum lulus uji klinis fase tiga, namun Sinovac telah menyuntikkan ribuan orang di China di bawah ketentuan penggunaan darurat.

Yin mengatakan, dia adalah salah satu orang pertama yang menerima vaksin eksperimental beberapa bulan lalu bersama dengan para peneliti, setelah fase satu dan dua percobaan pada manusia tidak menunjukkan efek samping yang serius.

Yin melanjutkan, ia menyuntikkan vaksin itu sendiri sebagai bentuk dukungannya terhadap vaksin corona.

"Ini semacam tradisi perusahaan kami,'' kata Yin, menambahkan bahwa ia telah melakukan hal yang sama dengan vaksin hepatitis yang sedang dikembangkan.

Awal tahun ini, China mengizinkan "penggunaan darurat'' calon vaksin untuk populasi berisiko tinggi, seperti anggota militer di perbatasan dan pekerja medis jika Sinovac dapat membuktikan "keamanan dan antibodi yang baik'' dari hasil tes terhadap sekitar 1.000 orang, kata Yin.

Baca juga: Beda dari Indonesia, Ini Tahap Uji Coba Calon Vaksin Corona Sinovac di Brasil

Sinovac menerima persetujuan tersebut pada bulan Juni lalu, bersama dengan SinoPharm dan CanSino, dan mampu memberikan puluhan ribu dosis vaksin corona kepada pemerintah kota Beijing, kata Yin.

Karyawan Sinovac memenuhi syarat untuk penggunaan darurat vaksin, karena wabah yang tersebar di dalam perusahaan berpotensi melumpuhkan kemampuan mereka dalam mengembangkan vaksin. Sekitar 90 persen staf perusahaan telah mendapatkan suntikan vaksin.

"Kami yakin bahwa penelitian kami terhadap vaksin Covid-19 dapat memenuhi standar negara AS dan UE, '' kata Yin.

Baca juga: Satgas Covid-19: Vaksin Tak Bisa Jadi Tumpuan Atasi Pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com