Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Spanyol Tuding Pemerintah Diskriminasi dalam Terapkan Lockdown Daerah Miskin

Kompas.com - 21/09/2020, 11:46 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

MADRID, KOMPAS.com - Warga Madrid berunjuk rasa pada Minggu (20/9/2020) memprotes tindakan lockdown pemerintah lokal yang dinilai diskriminatif terhadap warga daerah miskin.

Melansir Reuters pada Minggu (20/9/2020), pemerintah daerah Madrid pada Jumat (18/9/2020) memerintahkan lockdown mulai dari Senin di beberapa daerah yang lebih miskin di kota Madrid dan daerah pinggirannya, yang menjadi rumah dari sekitar 850.000 orang terinfeksi virus corona, saat terjadi lonjakan kasus.

Langkah-langkah lockdown sebagian besar berlaku untuk area berpenghasilan rendah dan dengan populasi imigran yang lebih tinggi.

Lalu, protes damai pada Minggu diadakan di 12 dari 37 distrik yang terkena dampak lockdown.

Baca juga: China Temukan Virus Corona pada Kemasan Cumi-cumi Impor

Sekitar 600 warga berdemo di distrik selatan Vallecas, yang memiliki salah satu tingkat infeksi tertinggi di ibu kota Spanyol, yang sekitar 6 kali lebih tinggi daripada Chamberi, daerah kaya di utara kota, menurut angka pemerintah daerah.

Ketegangan meningkat ketika pengunjuk rasa pada satu tahap mengancam akan mendapatkan akses ke gedung pemerintah daerah.

“Tidak masuk akal bahwa Anda bisa pergi dan melakukan sesuatu di daerah yang lebih kaya, tapi Anda tidak bisa melakukan hal yang sama di Vallecas (daerah miskin). Ada risiko penularan yang sama. Mereka mendiskriminasi,” kata Begona Ramos (56 tahun), seorang pengunjuk rasa, yang bekerja sendiri dan tinggal di Vallecas.

Para pengunjuk rasa meneriakkan, “Vallecas bukanlah ghetto”.

Baca juga: Koran Spanyol Laporkan Hacker China Curi Data Vaksin Corona

Mereka juga menyerukan pengunduran diri pemimpin regional Madrid, Isabel Diaz Ayuso, yang menuai kritik karena pekan ini mengatakan bahwa "cara hidup imigran" sebagian menjadi penyebab meningkatnya kasus virus corona.

Wali Kota Madrid, Jose Luis Martínez-Almeida menjelaskan tindakan tersebut tidak mendiskriminasi orang miskin.

“Tidak ada penghuni kelas satu dan kelas dua. Kita harus pahami bersama saat ini," tweetnya.

Pihak berwenang di Madrid, yang menyumbang sepertiga dari semua infeksi virus corona di Spanyol, mengumumkan pembatasan di daerah di mana tingkat penularan melebihi 1.000 per 100.000 penduduk.

Baca juga: Trump: April 2021 Semua Warga AS Sudah Dapat Vaksin Corona

Di Madrid, akses ke taman dan area umum akan dibatasi, pertemuan akan dibatasi hingga 6 orang, dan tempat komersial harus tutup pada pukul 10 malam waktu setempat.

Polisi akan mendirikan 60 pos pemeriksaan untuk menegakkan tindakan tersebut, tetapi tidak akan mengenakan denda pada hari pertama, kata otoritas regional pada Minggu.

Selanjutnya, otoritas regional mengatakan denda dapat bervariasi antara 600 euro (Rp 10,5 juta) dan 600.000 euro (Rp 10,5 triliun).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com