Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok Rebutan Sawah jadi Bandara Berujung Maut, 2 Bersaudara Dihukum Mati

Kompas.com - 15/09/2020, 09:39 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

Pengacara Le Luan menyebut persidangan itu "tidak adil" dan mengatakan, tim pembela mengusulkan ditunda sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut atas insiden tersebut.

"Kami tidak setuju dengan putusan yang diberikan pengadilan hari ini; kami bahkan tidak setuju dengan persidangan itu sendiri," katanya kepada AFP.

Human Rights Watch juga mengecam hukuman itu, yang menurut mereka dijatuhkan secara "tergesa-gesa" oleh pengadilan yang memulai persidangan minggu lalu.

Baca juga: Vietnam Pesan Vaksin Corona dari Rusia

"Sidang ini diganggu masalah prosedural serius yang jelas-jelas merusak kemungkinan proses yang adil," kata Phil Robertson dari Human Rights Watch.

Sulit memverifikasi versi peristiwa yang dilakukan pihak berwenang, karena negara komunis mengontrol semua media dan penyebaran informasi dengan ketat.

Sengketa lahan biasa terjadi di Vietnam, di mana individu dan perusahaan yang berkuasa saling membuat klaim di properti yang direbutkan.

Sebelumnya pada 2017 warga desa Dong Tam menyandera belasan polisi dan pejabat selama beberapa hari di sekitar bandara, karena kebuntuan sengketa lahan.

Baca juga: Wakil Ketua Komisi III: Hampir Belum Ada Sengketa Lahan yang Dimenangkan Rakyat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com