Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan ke Presiden Perancis: Jangan Main-main dengan Turki

Kompas.com - 12/09/2020, 22:25 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Presiden Perancis Emanuel Macron untuk tidak main-main dengan Turki.

Peringatan itu dilontarkan Erdogan pada Sabtu (12/9/2020) di tengah ketegangannya dengan Yunani sebagaimana dilansir dari AFP.

"Jangan main-main dengan orang-orang Turki. Jangan main-main dengan Turki," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi pemerintah pada peringatan 40 tahun kudeta militer 1980.

Sebelumnya, Macron mengutuk keras Turki di tengah kebuntuannya dengan Yunani dan Siprus.

Macron juga mengutuk Turki atas klaimnya terhadap temuan cadangan minyak yang besar di Laut Mediterania Timur.

Baca juga: Penasihat Erdogan Sesumbar Turki Mampu Jatuhkan 5 sampai 6 Jet Tempur Yunani

Erdogan mendesak Yunani untuk "menjauh dari tindakan yang salah" yang didukung oleh negara-negara seperti Perancis di perairan yang disengketakan itu.

Bulan lalu, angkatan laut Turki dan Yunani saling berlatih di perairan tersebut. Hal itu dibalas Perancis dengan meningkatkan kehadiran militernya di kawasan itu.

Pada Kamis (10/9/2020) Macron mengatakan orang Eropa harus dengan jelas dan tegas membedakan antara Turki sebagai bangsa dan rakyat dengan Erdogan melalui perbuatannya yang tidak dapat diterima.

Pemimpin Perancis itu mengatakan itu sebelum gelaran konferensi tingkat tinggi (KTT) dengan tujuh negara Mediterania anggota Uni Eropa di mana mereka mengancam akan memberikan sanksi kepada Turki.

Ketegangan terbaru dimulai setelah Turki mengerahkan kapal penelitian Oruc Reis yang dikawal kapal perang ke perairan yang disengketakan pada 10 Agustus dan memperpanjang misi sebanyak tiga kali.

Baca juga: Presiden Erdogan Peringatkan Masyarakat Tetap Patuhi Aturan Covid-19 Saat Perayaan Idul Adha

Namun, Erdogan pada Sabtu menepis pernyataan tersebut dan menuduh Macron kurang pengetahuan sejarah.

"Tuan Macron, Anda akan mendapat lebih banyak masalah dengan saya," ancam Erdogan.

Itu adalah komentar pertama Erdogan yang secara langsung menuding Macron setelah memilih diam beberapa waktu terakhir.

Dia kemudian mengatakan Perancis "tidak bisa memberikan pelajaran tentang kemanusiaan" kepada Turki.

Erdogan juga mengatakan kepada Macron agar Perancis berkaca, terutama perbuatan Perancis di Aljazair dan peran Perancis dalam genosida Rwanda pada 1994.

Baca juga: Erdogan Berkunjung ke Masjid Hagia Sophia

Hubungan antara Turki dan Perancis telah memburuk di Mediterania timur. Kedua sekutu itu juga tidak setuju pada masalah besar lainnya termasuk konflik Suriah dan Libya.

Ankara dan Paris sebelumnya bertukar duri setelah para pejabat Perancis pada 2018 bertemu dengan para pemimpin Kurdi Suriah terkait dengan milisi yang didukung AS yang dipandang oleh Turki sebagai "teroris".

Kedua negara juga berada di sisi yang berlawanan di Libya. Ankara mendukung pemerintah yang diakui PBB di Tripoli dibandingkan pemimpin militer Khalifa Haftar.

Baca juga: Dihujat di YouTube, Erdogan Bakal Larang Media Sosial

Perancis diduga mendukung Haftar, tetapi berkeras bahwa mereka bersikap netral dalam konflik tersebut.

Erdogan menuduh Perancis turut campur tangan di Libya "untuk minyak" dan di Afrika untuk "berlian, emas, dan tembaga".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com