Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belarus Klaim Racun Novichok untuk Navalny 'Rekayasa' Jerman dan Polandia

Kompas.com - 06/09/2020, 19:03 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber meduza

Temuan ini berlangsung dua tahun setelah senjata kimia era Uni Soviet juga ditemukan dalam tubuh Sergey Skripal, mantan agen ganda "Negeri Beruang Merah".

Saat ini selama dua pekan terakhir, Alexei Navalny masih terbaring koma di Berlin sejak dia kolaps di pesawat menuju Siberia, yang segera melakukan pendaratan darurat.

Baca juga: 2 Jam Dramatis Penyelamatan Alexei Navalny dari Keracunan di Langit Siberia

Apa yang terjadi pada Alexei Navalny?

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny dilarikan ke rumah sakit pada Kamis (20/8/2020) setelah menderita keracunan parah di pesawat.

Dia pingsan dalam penerbangan dan pesawatnya melakukan pendaratan darurat. Navalny kemudian dibawa ke rumah sakit di kota Omsk, Rusia.

"Para dokter tidak hanya melakukan segala yang bisa dilakukan. Para dokter sekarang benar-benar bekerja untuk menyelamatkan hidupnya," kata wakil kepala dokter rumah sakit itu, Anatoly Kalinichenko, dikutip dari AFP.

Sementara itu Juru Bicara Kira Yarmysh mengatakan, kondisi Navalny saat ini koma, dipakaikan ventilator, dan serangkaian tes sedang dilakukan.

"Alexei keracunan racun," tulisnya di Twitter seraya menggambarkan bagaimana Navalny jatuh sakit dalam penerbangan dari Tomsk ke Moskwa dan harus diturunkan dari pesawat.

Namun Kalinichenko mengatakan, belum ada diagnosis dan "hingga kini belum yakin penyebab kondisinya adalah keracunan".

"(Ada) sesuatu di tehnya" Yarmysh mengatakan, polisi dan penyidik sudah datang dan menanyai seorang dokter, lalu wartawan melaporkan melihat agen FSB di rumah sakit tersebut.

"Kami rasa Alexei diracuni dengan sesuatu yang dicampur dalam tehnya. Hanya itu yang diminumnya pagi hari," tulis Yarmysh di Twitter.

Ketika dalam kondisi stabil, Navalny diterbangkan ke rumah sakit Charite, Berlin dengan pesawat pada Sabtu pagi untuk tes dan perawatan lebih lanjut, sebuah langkah yang awalnya ditolak oleh dokter di Rusia.

Para pendukung yakin keputusan untuk menghalangi pemindahan Navalny ke Jerman adalah "keputusan politik" yang "mengancam nyawanya", tuduhan yang dibantah oleh staf medis yang merawat Navalny.

Dalam konferensi pers pada Senin, dokter di rumah sakit di Siberia tempat Navalny pertama kali dirawat sebelum dipindahkan ke Jerman mengatakan mereka tidak berada di bawah "tekanan eksternal".

Alexander Murakhovsky, kepala dokter di rumah sakit di kota Omsk di Sibernian, berkata, "Tidak ada tekanan eksternal yang diberikan pada kami, dari pihak dokter atau pasukan lain."

"Kami menyelamatkan hidupnya dengan usaha dan kerja keras," tambahnya. Staf medis itu juga mencatat bahwa tidak ada jejak racun yang ditemukan di sistem tubuh Navalny dalam tes yang dilakukan di laboratorium di Moskwa dan Omsk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com