Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyesalan Suami yang Sebut Virus Corona Hoaks, Istrinya Meninggal karena Covid-19

Kompas.com - 31/08/2020, 16:22 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

PALM BEACH, KOMPAS.com - Seorang pengemudi taksi di negara bagian Florida, Amerika Serikat (AS) yang menyebut virus corona adalah hoaks, kehilangan istrinya yang meninggal karena Covid-19.

Brian Lee Hitchens dan istrinya, Erin, membaca klaim di internet bahwa virus itu rekayasa, terkait dengan teknologi 5G atau mirip dengan flu.

Pasangan suami-istri itu kemudian tidak mengikuti panduan kesehatan atau mencari bantuan, ketika jatuh sakit pada awal Mei.

Baca juga: Percaya Covid-19 adalah Hoaks, Istri Pria Ini Meninggal karena Virus Corona

Dilansir dari BBC Senin (24/8/2020), Brian bisa pulih tapi istrinya jadi kritis dan akhirnya meninggal karena masalah jantung yang terkait dengan virus corona.

Teori konspirasi yang mematikan

Erin yang merupakan pendeta di Florida memiliki masalah kesehatan. Dia menderita asma dan gangguan tidur.

Suaminya menjelaskan bahwa mereka tidak mengikuti panduan kesehatan pada awal pandemi, karena meyakini virus corona hoaks dari klaim salah yang mereka lihat di internet.

Brian terus bekerja sebagai sopir taksi dan mengambil obat istrinya tanpa menerapkan social distancing bahkan tidak memakai masker.

Mereka juga tidak mencari bantuan sesegera mungkin saat sakit pada Mei, dan mereka kemudian didiagnosis menderita Covid-19.

Baca juga: Kim Jong Un Kirim Kode Rahasia untuk Mata-mata Lewat YouTube, Pakar Teknologi: Itu Hoaks

Kepada BBC News Brian mengungkapkan penyesalannya, "Berharap diriku mendengarkan sejak awal" dan semoga istrinya memaafkannya.

"Virus ini nyata dan memengaruhi orang berbeda-beda. Saya tidak bisa mengubah masa lalu. Saya hanya bisa hidup di hari ini dan membuat pilihan yang lebih baik untuk masa depan," ujar Brian.

"Dia (istriku) tidak lagi menderita, tapi dalam damai. Aku melewati hari-hari dengan merindukannya, tapi aku tahu dia berada di tempat yang lebih baik."

"Ini nyata"

Brian mengatakan, dia dan istrinya sama sekali tidak percaya tentang Covid-19.

Sebaliknya, mereka berpikir virus itu tipuan, terkait dengan teknologi 5G, atau penyakit yang memang nyata tapi ringan. Mereka menemukan teori itu di Facebook.

"Kami pikir pemerintah menggunakannya untuk mengalihkan perhatian kami," jelas Brian "atau berkaitan dengan 5G".

Namun setelah mereka sakit karena virus corona pada Mei, Brian dalam unggahannya yang viral di Facebook menjelaskan dia disesatkan teori yang dilihatnya di internet.

"Kalau kamu mau keluar tolong bijak dan jangan bodoh seperti saya sehingga hal yang sama tidak akan terjadi padamu seperti yang terjadi padaku dan istriku," tulisnya.

Seorang juru bicara Facebook mengatakan ke BBC, "Kami tidak mengizinkan kesalahan informasi yang berbahaya di platform kami dan antara April-Juni kami menghapus lebih dari 7 juta informasi yang salah terkait Covid-19, termasuk klaim yang berkaitan dengan pengobatan palsu atau pernyataan bahwa social distancing tidak efektif."

Baca juga: Sebut Virus Corona Hoaks, Pria Ini Sadar Setelah Terinfeksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com