Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdamai dengan Israel, Apa Untungnya buat UEA?

Kompas.com - 18/08/2020, 15:52 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

ABU DHABI, KOMPAS.com - "Bersejarah", "Sebuah terobosan, "Pengkhianatan": Presiden Trump tidak kekurangan julukan untuk pengumuman yang mendadak pada bulan ini bahwa Uni Emirat Arab (UEA) akan sepenuhnya menormalisasi hubungannya dengan Israel.

Setelah perjanjian damai Mesir-Israel pada 1979, diikuti dengan perjanjian damai Israel-Yordania pada 1994, kesepakatan ini menjadikan UEA sebagai negara Arab ketiga yang menormalisasi hubungan dengan Israel setelah Oman, Bahrain, dan kemungkinan diikuti Maroko.

Hubungan rahasia antara UEA dan Israel disebut telah berlangsung lama selama bertahun-tahun, tetapi rincian dan waktu kesepakatan normalisasi ini dirahasiakan hingga menit terakhir.

Baca juga: Hanya untuk Beberapa Waktu AS Tidak akan Menyetujui Aneksasi Israel Atas Wilayah Tepi Barat

Pun tidak ada konsultasi antara Kementerian Luar Negeri UEA di Abu Dhabi dan negara-negara Arab lainnya.

Dampaknya, semua orang terutama sebagian besar rakyat Palestina terkejut dan menyebutnya "menikam dari belakang" lantaran pendudukan Israel atas negara mereka belum berakhir.

"Untuk rakyat Palestina, tidak ada keuntungan dari kesepakatan ini," ujar Emile Hokayem dari Institut Internasional untuk Studi Strategis yang berbasis di London.

Akan tetapi bagi Putra Mahkota sekaligus penguasa de facto UEA Sheikh Mohammed bin Zayed (dikenal sebagai MBZ), kesepakatan ini semacam pertaruhan dengan peluang yang sangat menguntungkannya.

Baca juga: Tank Israel Serang Hamas di Jalur Gaza terkait Rusuh dan Bom Balon

Sementara risikonya adalah kesepakatan itu bisa membuat kepemimpinan UEA tidak populer di mata negara-negara Arab, di mana beberapa unggahan di media sosial menyebutnya "menjual habis-habisan".

Jika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengingkari janjinya untuk sementara waktu dengan menangguhkan aneksasi di bagian Tepi Barat, maka itu akan sangat memalukan bagi Emirat.

Oman tidak memiliki hubungan resmi dengan Israel, tetapi para pejabat senior saling berhubungan.ANADOLU AGENCY via BBC INDONESIA Oman tidak memiliki hubungan resmi dengan Israel, tetapi para pejabat senior saling berhubungan.
Namun langkah tersebut akan menimbulkan pertentangan dari Gedung Putih, dan di samping itu aksi protes di jalan-jalan biasanya tidak ditoleransi di Teluk Arab.

"Dalam jangka pendek, rintangan bagi UEA sangat sedikit," kata Hokayem. "Kesepakatan ini tidak akan memengaruhi stabilitas rezim UEA. Akan tetapi mencerminkan perubahan geopolitik di kawasan di mana citranya telah ternoda oleh keterlibatannya dalam perang Yaman."

Kalau begitu apa di balik kesepakatan ini dan apa keuntungannya bagi negara Teluk yang relatif muda ini serta bekas daerah perwalian Inggris yang baru menjadi negara berdaulat pada 1971?

Baca juga: Setelah Serang Jalur Gaza, Israel Larang Nelayan Palestina Tangkap Ikan

Singkatnya, ada dua hal; keuntungan strategis dan teknologi.

Uni Emirat Arab bersama Bahrain dan Arab Saudi memiliki ketidakpercayaan mendalam, bahkan ketakutan yang besar terhadap tetangganya, Iran.

Ketika para pemimpin di Teluk Arab melihat peta kawasan dan mereka mencatat bagaimana kehadiran strategis Iran telah berkembang pesat di Timur Tengah, sejak benteng rezim Saddam Hussein disingkirkan di Irak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com