Presiden AS Donald Trump meluncurkan program tersebut sebagai upaya untuk mengembangkan, memproduksi, dan mendistribusikan vaksin Covid-19 ke seluruh rakyat AS pada Januari 2021.
"Jika kami ingin menyakiti banyak orang atau memberi mereka sesuatu yang tidak berhasil, kami bisa mulai melakukan ini. Pekan depan jika kami mau," kata Fauci.
Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, menganggap bahwa vaksin Rusia berbahaya.
Itu karena jika vaksin dari Rusia menyebabkan masalah, masyarakat akan banyak yang meragukan vaksin lain yang aman dan telah benar-benar teruji.
"Saya akan senang jika kami memiliki vaksin awal yang bagus, tetapi berdasarkan semua yang kami ketahui, (vaksin dari Rusia) ini belum cukup diuji," kata Spahn.
Baca juga: Duterte Bakal Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Rusia pada Mei 2021
Bahkan, perusahaan farmasi dan perawatan kesehatan di Rusia telah bersatu untuk meminta Kementerian Kesehatan Rusia untuk menunda pendaftaran vaksin sampai uji klinis fase ketiga selesai.
Namun beberapa negara, termasuk Filipina dan Venezuela, telah setuju untuk bermitra dengan Rusia untuk mendapatkan akses ke Sputnik V.
Kantor berita pemerintah Rusia TASS mengatakan Rusia berharap dapat memproduksi Sputnik V secara massal pada akhir Agustus atau awal September.
"Jika vaksin kami terbukti menjadi salah satu yang paling efektif, akan muncul pertanyaan mengapa AS tidak mengeksplorasi opsi ini lebih dalam, mengapa politik menghalangi akses ke vaksin," kata seorang pejabat senior Rusia kepada CNN.
Baca juga: Keterujian Rendah, Vaksin Virus Corona Asal Rusia Miliki Beragam Efek Samping
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.