Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tawarkan Vaksin Corona ke AS, Pejabat: Kami Tidak Mau

Kompas.com - 14/08/2020, 18:37 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Presiden AS Donald Trump meluncurkan program tersebut sebagai upaya untuk mengembangkan, memproduksi, dan mendistribusikan vaksin Covid-19 ke seluruh rakyat AS pada Januari 2021.

"Jika kami ingin menyakiti banyak orang atau memberi mereka sesuatu yang tidak berhasil, kami bisa mulai melakukan ini. Pekan depan jika kami mau," kata Fauci.

Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, menganggap bahwa vaksin Rusia berbahaya.

Itu karena jika vaksin dari Rusia menyebabkan masalah, masyarakat akan banyak yang meragukan vaksin lain yang aman dan telah benar-benar teruji.

"Saya akan senang jika kami memiliki vaksin awal yang bagus, tetapi berdasarkan semua yang kami ketahui, (vaksin dari Rusia) ini belum cukup diuji," kata Spahn.

Baca juga: Duterte Bakal Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Rusia pada Mei 2021

Bahkan, perusahaan farmasi dan perawatan kesehatan di Rusia telah bersatu untuk meminta Kementerian Kesehatan Rusia untuk menunda pendaftaran vaksin sampai uji klinis fase ketiga selesai.

Namun beberapa negara, termasuk Filipina dan Venezuela, telah setuju untuk bermitra dengan Rusia untuk mendapatkan akses ke Sputnik V.

Kantor berita pemerintah Rusia TASS mengatakan Rusia berharap dapat memproduksi Sputnik V secara massal pada akhir Agustus atau awal September.

"Jika vaksin kami terbukti menjadi salah satu yang paling efektif, akan muncul pertanyaan mengapa AS tidak mengeksplorasi opsi ini lebih dalam, mengapa politik menghalangi akses ke vaksin," kata seorang pejabat senior Rusia kepada CNN.

Baca juga: Keterujian Rendah, Vaksin Virus Corona Asal Rusia Miliki Beragam Efek Samping

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com