Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Muncul Lagi, Selandia Baru Tunda Pemilihan Umum

Kompas.com - 12/08/2020, 18:34 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Aljazeera

WELLINGTON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern menunda pembubaran Parlemen dan pemilihan umum dalam negeri, karena kasus Covid-19 muncul kembali setelah lebih dari 3 bulan tidak terdapat kasus.

Melansir Al Jazeera pada Rabu (12/8/2020), Ardern mengumumkan penundaan pembubaran parlemen beserta pemilihan umum segera setelah dilaporkan terdapat kasus virus corona baru di Auckland.

Bersamaan dengan itu, pejabat kesehatan Selandia Baru mengatakan sedang menyelidiki kemungkinan asal-asul infeksi virus corona baru muncul di negara itu, setelah 102 hari tanpa kasus virus corona yang muncul.

Ada dugaan timbulnya kasus virus corona baru terkait dengan kedatangan barang-barang yang diimpor dengan kargo.

Kasus baru di Auckland mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan kembali pembatasan ketat terhadap pergerakan di kota terbesar Selandia Baru ini, dan membatasi perjalanan di seluruh negeri.

Berbicara pada konferensi pers yang disiarkan televisi, Ardern mengatakan dia menangguhkan pembubaran Parlemen, yang secara otomatis juga akan menunda pemilihan umum yang dijadwalkan pada 19-21 September mendatang.

Baca juga: Jelang Pemilu, Selandia Baru Terapkan Siaga 2 karena Kasus Covid-19 Baru

Ardern mengatakan belum ada keputusan yang dibuat tentang penundaan pemungutan suara pemilihan umum.

"Kami mencari masukan seputar opsi masalah pemilu dari Komisi Pemilihan, hanya untuk memastikan kami memiliki semua opsi yang tersedia bagi kami," katanya kepada wartawan.

Ia mengatakan masih terlalu dini untuk membuat keputusan. "Tetapi, ada sedikit fleksibilitas untuk memindahkan tanggal pemilihan jika diperlukan," katanya.

Sementara itu, ia menambahkan bahwa ada kemungkinan sebelum 21 November dapat dipilih untuk opsi jadwal pemilihan umum yang baru.

Selanjutnya, ia mengimbau masyarakat untuk "tetap baik, menjaga satu sama lain", sementara petugas berwenang tengah melakukan pencarian sumber infeksi virus corona yang muncul lagi secara tiba-tiba.

Baca juga: Selandia Baru Kembali Terapkan Lockdown, Setelah Muncul 4 Kasus Covid-19 Baru

"Kami tahu bahwa meski pun kami mengutamakan pencarian penularan dari manusia ke manusia, tapi kami perlu memeriksa apakah itu ada hubungannya dengan pengiriman kargo atau tidak," katanya.

Sumber wabah terbaru telah membingungkan para pejabat kesehatan, yang mengatakan mereka yakin tidak ada penularan virus corona secara lokal di Selandia Baru dalam tiga bulan terakhir.

Dilaporkan ada 4 kasus baru Covid-19 yang semuanya merupakan satu keluarga di Auckland, yang menurut pihak berwenang tidak ada riwayat bepergian ke luar negeri.

Mencari sumber secepatnya

Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield mengatakan, keluarga yang terinfeksi melakukan isolasi ketat di rumah, tetapi seorang wanita telah melakukan perjalanan ke tempat-tempat wisata di Rotorua saat dia menunjukkan gejala virus corona.

Pejabat kesehatan segera melacak aktivitasnya dan bersiap untuk menguji puluhan ribu orang dalam beberapa hari mendatang, kata Bloomfield.

Baca juga: Setelah 102 Hari, Selandia Baru Kembali Laporkan Kasus Covid-19

Investigasi sekarang memusatkan perhatian pada teori bahwa virus corona itu datang dari pengiriman kargo barang.

Bloomfield menambahkan bahwa pengujian awal sedang dilakukan di fasilitas penyimpanan pengontrol iklim di Auckland, tempat seorang pria dari keluarga yang terinfeksi bekerja.

"Kami tahu virus dapat bertahan hidup dalam lingkungan berpendingin untuk beberapa waktu," kata Bloomfield.

Pemerintah Selandia Baru belajar dari pengalaman kasus virus corona yang terjadi di China.

Di China, pemerintah kota Yantai, sebuah kota pelabuhan di provinsi Shandong timur, mengatakan telah menemukan virus pada kemasan makanan laut beku yang tiba dari kota pelabuhan Dalian, yang baru-baru ini mengahadapi lonjakan kasus virus corona.

Baca juga: 100 Hari Tanpa Penularan Lokal Virus Corona di Selandia Baru

Siouxsie Wiles, ahli mikrobiologi dan profesor di Universitas Auckland, mengatakan tindakan lockdown adalah pilihan terbaik untuk membasmi virus corona.

Dia memperingatkan lockdown tersebut kemungkinan akan diperpanjang, jika pejabat tidak dapat melacak sumbernya dalam tiga hari.

"Kemudian, akan dilanjutkan untuk menemukan sumber kasus dan memutuskan rantai penularan," kata Wiles.

Sementara itu, Auckland akan menerapkan ke pembatasan level tiga pada tengah hari pada Rabu (12/8/2020), yang mengharuskan orang untuk tinggal di rumah, kecuali untuk perjalanan penting.

Sisa negara ini ditempatkan kembali ke pembatasan tingkat dua yang sedikit lebih longgar. Pembatasan awal ini akan tetap berlaku hingga Jumat (14/8/2020).

Polisi sedang membuat penghalang jalan di sekitar kota, dan supermarket mulai menjatah penjualan beberapa produk pokok ke rak-rak toko.

Fasilitas perawatan lansia juga menutup pintu bagi semua orang, kecuali staf dan pengiriman penting mulai tengah hari.

Baca juga: Rusia di Antara Berbagai Penelitian Vaksin Covid-19 dari Berbagai Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com