Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Covid-19 Muncul Lagi, Selandia Baru Tunda Pemilihan Umum

WELLINGTON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern menunda pembubaran Parlemen dan pemilihan umum dalam negeri, karena kasus Covid-19 muncul kembali setelah lebih dari 3 bulan tidak terdapat kasus.

Melansir Al Jazeera pada Rabu (12/8/2020), Ardern mengumumkan penundaan pembubaran parlemen beserta pemilihan umum segera setelah dilaporkan terdapat kasus virus corona baru di Auckland.

Bersamaan dengan itu, pejabat kesehatan Selandia Baru mengatakan sedang menyelidiki kemungkinan asal-asul infeksi virus corona baru muncul di negara itu, setelah 102 hari tanpa kasus virus corona yang muncul.

Ada dugaan timbulnya kasus virus corona baru terkait dengan kedatangan barang-barang yang diimpor dengan kargo.

Kasus baru di Auckland mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan kembali pembatasan ketat terhadap pergerakan di kota terbesar Selandia Baru ini, dan membatasi perjalanan di seluruh negeri.

Berbicara pada konferensi pers yang disiarkan televisi, Ardern mengatakan dia menangguhkan pembubaran Parlemen, yang secara otomatis juga akan menunda pemilihan umum yang dijadwalkan pada 19-21 September mendatang.

Ardern mengatakan belum ada keputusan yang dibuat tentang penundaan pemungutan suara pemilihan umum.

"Kami mencari masukan seputar opsi masalah pemilu dari Komisi Pemilihan, hanya untuk memastikan kami memiliki semua opsi yang tersedia bagi kami," katanya kepada wartawan.

Ia mengatakan masih terlalu dini untuk membuat keputusan. "Tetapi, ada sedikit fleksibilitas untuk memindahkan tanggal pemilihan jika diperlukan," katanya.

Sementara itu, ia menambahkan bahwa ada kemungkinan sebelum 21 November dapat dipilih untuk opsi jadwal pemilihan umum yang baru.

Selanjutnya, ia mengimbau masyarakat untuk "tetap baik, menjaga satu sama lain", sementara petugas berwenang tengah melakukan pencarian sumber infeksi virus corona yang muncul lagi secara tiba-tiba.

"Kami tahu bahwa meski pun kami mengutamakan pencarian penularan dari manusia ke manusia, tapi kami perlu memeriksa apakah itu ada hubungannya dengan pengiriman kargo atau tidak," katanya.

Sumber wabah terbaru telah membingungkan para pejabat kesehatan, yang mengatakan mereka yakin tidak ada penularan virus corona secara lokal di Selandia Baru dalam tiga bulan terakhir.

Dilaporkan ada 4 kasus baru Covid-19 yang semuanya merupakan satu keluarga di Auckland, yang menurut pihak berwenang tidak ada riwayat bepergian ke luar negeri.

Mencari sumber secepatnya

Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield mengatakan, keluarga yang terinfeksi melakukan isolasi ketat di rumah, tetapi seorang wanita telah melakukan perjalanan ke tempat-tempat wisata di Rotorua saat dia menunjukkan gejala virus corona.

Pejabat kesehatan segera melacak aktivitasnya dan bersiap untuk menguji puluhan ribu orang dalam beberapa hari mendatang, kata Bloomfield.

Investigasi sekarang memusatkan perhatian pada teori bahwa virus corona itu datang dari pengiriman kargo barang.

Bloomfield menambahkan bahwa pengujian awal sedang dilakukan di fasilitas penyimpanan pengontrol iklim di Auckland, tempat seorang pria dari keluarga yang terinfeksi bekerja.

"Kami tahu virus dapat bertahan hidup dalam lingkungan berpendingin untuk beberapa waktu," kata Bloomfield.

Pemerintah Selandia Baru belajar dari pengalaman kasus virus corona yang terjadi di China.

Di China, pemerintah kota Yantai, sebuah kota pelabuhan di provinsi Shandong timur, mengatakan telah menemukan virus pada kemasan makanan laut beku yang tiba dari kota pelabuhan Dalian, yang baru-baru ini mengahadapi lonjakan kasus virus corona.

Siouxsie Wiles, ahli mikrobiologi dan profesor di Universitas Auckland, mengatakan tindakan lockdown adalah pilihan terbaik untuk membasmi virus corona.

Dia memperingatkan lockdown tersebut kemungkinan akan diperpanjang, jika pejabat tidak dapat melacak sumbernya dalam tiga hari.

"Kemudian, akan dilanjutkan untuk menemukan sumber kasus dan memutuskan rantai penularan," kata Wiles.

Sementara itu, Auckland akan menerapkan ke pembatasan level tiga pada tengah hari pada Rabu (12/8/2020), yang mengharuskan orang untuk tinggal di rumah, kecuali untuk perjalanan penting.

Sisa negara ini ditempatkan kembali ke pembatasan tingkat dua yang sedikit lebih longgar. Pembatasan awal ini akan tetap berlaku hingga Jumat (14/8/2020).

Polisi sedang membuat penghalang jalan di sekitar kota, dan supermarket mulai menjatah penjualan beberapa produk pokok ke rak-rak toko.

Fasilitas perawatan lansia juga menutup pintu bagi semua orang, kecuali staf dan pengiriman penting mulai tengah hari.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/12/183435570/kasus-covid-19-muncul-lagi-selandia-baru-tunda-pemilihan-umum

Terkini Lainnya

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke