KOMPAS.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin dikritik oleh beberapa pakar Selasa kemarin (11/8/2020) atas klaimnya soal vaksin virus corona yang dinilai 'sembrono, bodoh dan tidak etis' sebagaimana dikutip Daily Mail, Selasa (11/8/2020).
Putin sebelumnya mengatakan bahwa Rusia telah mengembangkan vaksin virus corona pertama yang efektif di dunia.
Menurut presiden yang masih memimpin sampai 16 tahun ke depan itu, vaksin yang dikembangkan Rusia menawarkan 'imunitas yang berkelanjutan' dan mengatakan bahwa putrinya telah diberi 'suntikan vaksin efektif itu'.
Baca juga: Menkes Rusia Sebut Vaksin Corona Sputnik V Mampu Beri Kekebalan Hingga 2 Tahun
Rusia kemudian merencanakan suntikan massal vaksin tersebut pada Oktober mendatang yang menyebabkan kekhawatiran luas karena masih belum lulus uji klinis.
Seorang ilmuwan mengecam langkah Putin yang dianggap 'tidak etis' karena pengujian vaksin yang belum tepat akan memberi dampak bagi kesehaan masyarakat.
Sementara ilmuwan lainnya memperingatkan bahwa 'tidak ada data' untuk bisa mengklaim bahwa vaksin yang dikeluarkan Rusia adalah efektif.
Baca juga: 20 Negara Sudah Meminta Rusia Produksi 1 Miliar Vaksin Covid-19, Sputnik-V
Pakar lainnya memperingatkan bahwa 'kerusakan dari peluncuran vaksin yang kurang aman hanya akan memperburuk masalah yang saat ini sudah tidak dapat diatasi'.
Meski beberapa pengujian mampu menunjukkan apakah suatu vaksin bisa dikatakan aman, pengujian fase III yang biasanya berlangsung selama berbulan-bulan untuk mengukur efektivitas masih belum dilakukan.
Dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga belum memberikan izin untuk penyuntikan vaksin tersebut.
Baca juga: Klaim Rusia Ciptakan Vaksin Corona: Dikecam Ilmuwan, Dipertanyakan WHO
Walau begitu, Rusia mengklaim bahwa sebanyak 20 negara telah memesan satu miliar dosis vaksin, yang telah diberi nama Sputnik V seperti nama satelit luar angkasa di era Soviet.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan