Banyak pertanyaan yang muncul mengenai ribuan amonium nitrat yang digunakan sebagai bahan peledak berbahaya, dibiarkan berada di pelabuhan Beirut selama 6 tahun.
Baca juga: Korban Tewas Ledakan di Beirut, Lebanon, Diyakini Capai 200 Orang
Selain surat peringatan bahaya yang telah disampaikan kepada presiden dan perdana menteri Lebanon, pengadilan negeri juga telah mengetahui ancaman bahaya dari ribuan amonium nitrat di pelabuhan Beirut atas serangkaian surat peringatan dari petugas pelabuhan, bea cukai dan keamanan.
Dalam surat peringatan kepada pengadilan negeri, 3 instansi tersebut meminta hakim untuk memerintahkan penghapusan amonium nitrat dari keberadaannya di pelabuhan yang dekat pusat kota Beirut.
Saat ini, penyelidikan kasus ledakan sedang diusut untuk mendapatkan jawaban penyebab ledakan besar dan pihak yang seharusnya bertanggung jawab.
Sementara, Presiden Lebanon Michael Aoun menolak penyelidikan internasional dalam bentuk apa pun, terkait ledakan dashyat di Beirut.
Baca juga: Lagi, Menteri Lebanon Mundur Usai Demonstran Gemakan Yel Jatuhkan Rezim Mirip Arab Spring 2011
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.