Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Pecah Setelah Ledakan Mengguncang Ibu Kota Lebanon, Tuntut Pemerintah Mundur

Kompas.com - 08/08/2020, 13:49 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CBS News

 

Dia juga berjanji bahwa bantuan Perancis akan diberikan dengan transparansi dan "tidak akan jatuh ke tangan koruptor".

Salah seorang wanita berteriak kepada Macron bahwa Macron sendiri duduk bersama pemerintah Lebanon.

Namun Macron buru-buru membantah tuduhan tersebut dengan menyatakan bahwa kehadirannya dimaksudkan untuk membantu rakyat Lebanon, bukan pemerintah Lebanon.

Sementara itu, tidak ada politikus Lebanon yang dilaporkan mengunjungi daerah pemukiman yang rusak akibat ledakan sebelum Macron meski Presiden Lebanon Michel Aoun dan yang lainnya mengunjungi pelabuhan tersebut.

Baca juga: Presiden Lebanon: Ledakan di Beirut karena Rudal atau Bom

Beberapa jam setelah Macron meninggalkan Gemmayzeh, Menteri Kehakiman Lebanon Marie-Claude Najm mencoba berkunjung.

Namun Marie-Claude langsung diusir dari Gemmayzeh oleh orang-orang.

Setelah melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Lebanon, Macron mengumumkan bahwa Perancis akan menyelenggarakan konferensi dengan negara-negara lain beberapa hari mendatang.

Negara-negara tersebut seperti Amerika Serikat (AS), negara di Eropa, beberapa negara di Timur Tengah, dan negara pendonor bantuan lain.

Mereka akan membahas mengenai berbagai macam bantuan yang akan disalurkan kepada Lebanon.

Baca juga: Diduga Ada Andil di Balik Ledakan Lebanon, 16 Staf Pelabuhan Beirut Ditahan

Macron menegaskan bahwa bantuan tersebut harus dikelola dengan “jelas dan transparan” oleh pemerintah Lebanon agar disalurkan kepada rakyat Lebanon.

Berjuang untuk bertahan hidup

Ledakan dahsyat hari Selasa terjadi saat rakyat Lebanon bertubi-tubi dihantam oleh angka kemiskinan dan pengangguran yang meroket akibat krisis ekonomi.

Hanya sedikit sekali orang yang memiliki kemampuan untuk membangun kembali rumah dan bisnis mereka.

Rumah sakit di Beirut tetap kewalahan menampung jumlah korban luka-luka terluka dan ada kekhawatiran lonjakan kasus virus corona.

Baca juga: Korban Tewas dari Ledakan Dahsyat di Beirut, Lebanon Kini Mencapai 149 Orang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com