Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Ada Andil di Balik Ledakan Lebanon, 16 Staf Pelabuhan Beirut Ditahan

Kompas.com - 07/08/2020, 21:23 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIRUT, KOMPAS.com - Sebanyak 16 staf pelabuhan Beirut ditahan, karena diduga ada andil di balik ledakan dahsyat yang terjadi di ibu kota Lebanon itu.

Keterangan itu disampaikan jaksa penuntut militer pada Kamis (6/8/2020) sebagaimana diwartakan kantor berita AFP.

Pihak berwenang Lebanon telah mengumumkan penyelidikan atas ledakan tersebut, yang diduga akibat terbakarnya 2.750 ton amonium nitrat di gudang pelabuhan Beirut.

Baca juga: Korban Tewas dari Ledakan Dahsyat di Beirut, Lebanon Kini Mencapai 149 Orang

Menteri Luar Negeri Lebanon pada Kamis berkata di radio Perancis, komite penyelidik diberi waktu empat hari untuk menemukan siapa yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Insiden pada Selasa (4/8/2020) itu menewaskan lebih dari 140 orang dan melukai setidaknya 5.000 penduduk.

Jaksa militer Fadi Akiki mengatakan, 18 staf pelabuhan Beirut dipanggil untuk interogasi, sedangkan 16 di antaranya masih dalam tahanan untuk menunggu penyelidikan lebih lanjut.

Baca juga: Ledakan Dahsyat di Beirut Diragukan Dapat Menjadi Katalisator Perubahan Politik Lebanon

Mereka yang ditahan termasuk petugas pelabuhan dan bea cukai, serta pekerja pemeliharaan dan manajernya, ujar Akiki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

Global
Demo Perang Gaza di Kampus AS, 'Deja Vu' Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Demo Perang Gaza di Kampus AS, "Deja Vu" Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Global
Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan Senin Ini

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan Senin Ini

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com