Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Kapten Kapal Rhosus yang Bawa 2.750 Ton Amonium Nitrat Kaget Soal Ledakan di Lebanon

Kompas.com - 07/08/2020, 10:55 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Boris Prokoshev, eks kapten kapal laut yang tengah menghabiskan masa-masa pensiunnya di sebuah desa di Rusia kaget ketika menerima surel pada suatu pagi.

Boris bangun dan mendapati sebuah surel yang mengatakan bahwa kapal yang dulunya dia bawa ke Beirut berisi amonium nitrat meledak dahsyat di ibu kota itu. Boris mengaku heran dan terkejut.

"Saya tak tahu apa-apa," ujarnya dikutip The Associated Press pada Kamis (6/8/2020) dari Verkhnee Buu, 1.300 kilometer dari Moskwa Utara.

Surel itu datang dari seorang jurnalis, ujarnya, dengan subyek surat 'MV Rhosus' di mana itu merupakan nama kapal yang dia bawa dan dia tidak mendapatkan bayaran selama membawa kapal tersebut.

"Saya buka kotak surel saya dan melihat surat tentang Rhosus, saya pikir mereka mungkin mengirimkan upah untuk saya," ujarnya.

Sebanyak 2.750 ton amonium nitrat meledak di Pelabuhan Beirut pada Selasa lalu (4/8/2020) dan menewaskan sedikitnya 135 orang dan melukai lebih dari 5.000 orang lainnya. Ledakan itu membawa kehancuran bagi negara yang tengah terpuruk itu.

Baca juga: Ledakan Lebanon, Pakar Khawatir 170 Situs Berisi Amonium Nitrat di Australia

Cerita eks kapten kapal Rhosus 

Muatan bahan kimia berbahaya itu diketahui dibawa oleh Kapal Rhosus 6 tahun yang lalu yang berangkat dari Pelabuhan Batumi di Laut Hitam Georgia menuju Pelabuhan Beira, Mozambik.

Tapi kapal itu malah membuat jalan memutar yang tidak terjadwal ke Beirut karena pemilik kapal Rusia itu bergelut dengan utang dan berharap mendapatkan uang tambahan di Lebanon.

Igor Grechushkin, seorang pengusaha Rusia yang tinggal di Siprus, membeli kapal kargo itu pada 2012 dari pengusaha Siprus, Charalambos Manoli.

Grechushkin telah diinterogasi oleh polisi atas permintaan kantor Interpol Lebanon, kata juru bicara kepolisian Siprus Christos Andreou, tetapi dia belum ditahan.

Boris Prokoshev, yang sekarang berusia 70 tahun, mengatakan dia bergabung dengan kapal di Turki pada 2013, setelah awak sebelumnya berhenti karena gaji yang belum dibayar.

Grechushkin, yang tinggal di Siprus, dibayar 1 juta dollar AS (14,6 miliar Rupiah) untuk mengangkut 'kargo berbahaya' dari Georgia ke Mozambik, kata mantan kapten itu.

Baca juga: Deretan Ledakan akibat Amonium Nitrat dalam Catatan Sejarah

Kargo itu akan dikirim ke Fabrica de Explosivos de Mocambique, sebuah perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh perusahaan bahan peledak Portugis Moura Silva e Filhos.

Mengimpor amonium nitrat adalah hal biasa di Mozambik, baik untuk membuat pupuk atau untuk digunakan sebagai bahan peledak di tambang dan lubang batu bara.

Kapal itu berhenti di Beirut dengan harapan bisa mendapatkan uang tambahan dengan mengambil beberapa alat berat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com