Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah 3 Wanita Korban Selamat dari Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki 75 Tahun Silam

Kompas.com - 04/08/2020, 17:08 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

Menurutnya, banyak sekarang orang berbicara tentang perdamaian dunia, tetapi ia ingin suatu tindakan nyata untuk mewujudkan itu. Saya ingin setiap orang mulai melakukan apa yang mereka bisa lakukan untuk perdamaian dunia.

"Saya sendiri ingin melakukan sesuatu agar anak-anak dan cucu-cucu kita, yang adalah masa depan kita, dapat hidup di dunia, di mana mereka dapat tersenyum setiap hari," ungkapnya.

Reiko Hada

Reiko Hada berusia sembilan tahun ketika bom atom dijatuhkan di kota asalnya, Nagasaki pada 9 Agustus 1945, pukul 11.02 waktu setempat.

Pagi itu, ada peringatan serangan udara, jadi Reiko tetap di rumah.

Setelah suara peringatan itu selesai, dia pergi ke kuil terdekat, di mana anak-anak di lingkungannya akan belajar, sebagai pengganti pergi ke sekolah, karena seringnya peringatan serangan udara.

Baca juga: Hukuman Mati Pelaku Bom Boston Marathon Dibatalkan

Setelah sekitar 40 menit belajar di kuil, para guru memberhentikan kelas, sehingga Reiko pulang.

"Aku berhasil sampai ke pintu masuk rumahku, dan kurasa aku bahkan melangkah masuk," Reiko menjelaskan.

"Lalu, tiba-tiba sebuah cahaya menyala menerpa mataku. Warnanya kuning, khaki dan oranye, semuanya bercampur menjadi satu. Aku bahkan tidak punya waktu untuk bertanya-tanya apa itu. Dalam waktu singkat, semuanya menjadi sangat putih," ungkapnya.

"Rasanya seolah-olah aku dibiarkan sendirian. Momen berikutnya ada suara gemuruh yang keras. Lalu, aku pingsan," ucapnya.

Reiko dengan ayahnya Keizo Ura (kiri) dan dengan kakak perempuan sulungnya Shizue Ura. REIKO HADA VIA BBC Reiko dengan ayahnya Keizo Ura (kiri) dan dengan kakak perempuan sulungnya Shizue Ura.

Setelah beberapa saat, saya sadar dan ingat guru yang mengajar pernah mengatakan untuk pergi ke tempat perlindungan serangan udara saat keadaan darurat. Jadi, saya mencari ibu saya di dalam rumah, dan kami pergi ke tempat perlindungan serangan udara di lingkungan kami.

"Saya tidak memiliki satu goresan pun. Saya telah diselamatkan oleh Gunung Konpira. Tetapi itu berbeda bagi orang-orang di sisi lain gunung; mereka menderita kondisi yang mengerikan," ujar Reiko.

Banyak yang melarikan diri dari Gunung Konpira ke komunitas di lingkungan daerah Reiko berada. Orang-orang dengan mata mereka keluar, rambut mereka acak-acakan, hampir semuanya telanjang, terbakar sangat parah dengan kulit terurai.

"Ibu saya mengambil handuk dan seprai di rumah dan, bersama wanita-wanita lain di komunitas itu, membawa orang-orang yang melarikan diri ke auditorium sebuah perguruan tinggi komersial terdekat tempat mereka bisa berbaring," ungkapnya.

Mereka meminta air dan Reiko diminta untuk membantu mereka memberikan air. Dengan pecahan mangkuk yang ditemukan, Reiko pun pergi menuju sungai terdekat untuk mengambil air minum.

Baca juga: Bom Bunuh Diri Guncang Malam Idul Adha di Afghanistan, Taliban Disorot

"Setelah minum seteguk air, mereka mati. Orang mati satu demi satu.

Saat itu musim panas. Belatung dan bau yang mengerikan dari mayat-mayat mencuat, sehingga harus segera dikremasi. Mereka ditumpuk di kolam renang di kampus dan dikremasi dengan kayu bekas.

"Tidak mungkin tahu siapa orang-orang itu. Mereka tidak mati seperti manusia umumnya," ujarnya.

Ia kemudian berharap, generasi mendatang tidak akan pernah harus melalui pengalaman serupa yang ia alami.

"Kita tidak boleh membiarkan senjata nuklir itu digunakan. Adalah orang-orang yang menciptakan perdamaian. Bahkan jika kita hidup di negara yang berbeda dan berbicara bahasa yang berbeda, keinginan kita untuk perdamaian adalah sama," pungkasnya.

Baca juga: Berusaha Bom Mantan Istri, Pria Ini Dipenjara 17 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com