YERUSALEM, KOMPAS.com – Ribuan demonstran berkumpul di depan rumah dinas Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem pada Sabtu (1/8/2020) malam.
Selain itu para demonstran juga memadati jalanan di pusat kota Yerusalem sebagaimana dilansir dari Al Jazeera, Minggu (2/8/2020).
Aksi demonstrasi juga pecah di Tel Aviv dan beberapa kota lain.
Demonstrasi tersebut ditengarai menjadi demonstrasi terbesar atas gelombang unjuk rasa yang berlangsung selama berpekan-pekan di Israel.
Baca juga: Ketika PM Israel Benjamin Netanyahu Sendirian dalam Perjamuan Terakhir
Ribuan warga Israel turun ke jalan, menyerukan Netanyahu untuk mengundurkan diri dan memprotes penanganannya terhadap pandemi virus corona.
Selain itu mereka juga menuntut Netanyahu untuk meletakkan jabatan karena saat ini sidang terhadapnya tengah berlangsung atas tuduhan korupsi.
Meskipun Netanyahu telah mencoba untuk menekan protes terhadapnya, aksi unjuk rasa yang semakin berkembang nampaknya tidak menjawab usahanya.
Media Israel memperkirakan setidaknya 10.000 orang berdemonstrasi di dekat rumah dinas Netanyahu pada Sabtu malam.
Baca juga: Israel Meningkatkan Pelatihan Perang melalui Pusat Medan Perang Virtual untuk Menghadapi Hezbollah
Ribuan orang lain berdemonstrasi di jalan-jalan dengan suara riuh rendah namun teratur.
Demonstran mengibarkan bendera Israel dan meniup terompet dengan keras ketika mereka berbaris.
Banyak yang memegang spanduk yang bertuliskan "Menteri Kejahatan" dan "Bibi Go Home" atau menuduh Netanyahu tidak berhubungan dengan publik.
Ratusan orang tetap berada di daerah itu meski telah jauh melebihi jam tengah malam.
Mereka mengabaikan seruan polisi untuk pergi.
Baca juga: Israel Gagalkan Serangan Teroris di Perbatasan Utara
Pasukan antihuru-hara pindah ke daerah itu dan mulai membubarkan orang-orang yang masih tinggal.