Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstrasi Terbesar Pecah, Tuntut PM Israel Benjamin Netanyahu Mundur

Kompas.com - 02/08/2020, 10:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Jazeera

YERUSALEM, KOMPAS.com – Ribuan demonstran berkumpul di depan rumah dinas Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem pada Sabtu (1/8/2020) malam.

Selain itu para demonstran juga memadati jalanan di pusat kota Yerusalem sebagaimana dilansir dari Al Jazeera, Minggu (2/8/2020).

Aksi demonstrasi juga pecah di Tel Aviv dan beberapa kota lain.

Demonstrasi tersebut ditengarai menjadi demonstrasi terbesar atas gelombang unjuk rasa yang berlangsung selama berpekan-pekan di Israel.

Baca juga: Ketika PM Israel Benjamin Netanyahu Sendirian dalam Perjamuan Terakhir

Ribuan warga Israel turun ke jalan, menyerukan Netanyahu untuk mengundurkan diri dan memprotes penanganannya terhadap pandemi virus corona.

Selain itu mereka juga menuntut Netanyahu untuk meletakkan jabatan karena saat ini sidang terhadapnya tengah berlangsung atas tuduhan korupsi.

Meskipun Netanyahu telah mencoba untuk menekan protes terhadapnya, aksi unjuk rasa yang semakin berkembang nampaknya tidak menjawab usahanya.

Media Israel memperkirakan setidaknya 10.000 orang berdemonstrasi di dekat rumah dinas Netanyahu pada Sabtu malam.

Baca juga: Israel Meningkatkan Pelatihan Perang melalui Pusat Medan Perang Virtual untuk Menghadapi Hezbollah

Ribuan orang lain berdemonstrasi di jalan-jalan dengan suara riuh rendah namun teratur.

Demonstran mengibarkan bendera Israel dan meniup terompet dengan keras ketika mereka berbaris.

Banyak yang memegang spanduk yang bertuliskan "Menteri Kejahatan" dan "Bibi Go Home" atau menuduh Netanyahu tidak berhubungan dengan publik.

Ratusan orang tetap berada di daerah itu meski telah jauh melebihi jam tengah malam.
Mereka mengabaikan seruan polisi untuk pergi.

Baca juga: Israel Gagalkan Serangan Teroris di Perbatasan Utara

Pasukan antihuru-hara pindah ke daerah itu dan mulai membubarkan orang-orang yang masih tinggal.

 

Pada Minggu dini hari, sebagian besar orang yang tersisa tampaknya pergi dengan damai, tetapi polisi terlihat menyeret beberapa aktivis menjauh.

Demonstrasi itu juga disinyalir sebagai aksi demonstrasi terbesar warga Israel sejak mereka melancarkan aksi demonstrasi pada 2011 yang memprotes tingginya biaya hidup.

Netanyahu telah mengecap demonstran tersebut sebagai "kelompok kiri" dan "anarkis".

Sabtu malam, Partai Likud mengeluarkan pernyataan yang menuduh dua stasiun TV swasta Israel memberikan "publisitas yang berlebihan dan tak ada habisnya" kepada para pengunjuk rasa.

Baca juga: Militer Israel Terlibat Pertempuran di Perbatasan Lebanon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com