Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Mantan PM Malaysia Diputus Bersalah atas 7 Dakwaan di Skandal 1MDB | Iran Pindahkan Tiruan Kapal Induk AS ke Selat Hormuz

Kompas.com - 29/07/2020, 05:38 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Kabar terpopuler dari kanal global sejak Selasa (28/7/2020) sampai Rabu (29/7/2020) ditempati oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak yang telah diputus bersalah atas tujuh dakwaan dalam skandal 1Malaysia Development Berhad.

Sementara itu, telah dilaporkan bahwa Iran memindahkan tiruan kapal induk Amerika Serikat (AS) di perairan Selat Hormuz, di tengah ketegangan mereka dengan AS.

Selengkapnya kami sajikan berita-berita terpopuler dari kanal global.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Malaysia Bersiap Lockdown Lagi | China Tutup Konsulat AS di Chengdu

1. Mantan PM Malaysia Najib Razak Diputus Bersalah atas 7 Dakwaan di Skandal 1MDB

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak diputus bersalah atas tujuh dakwaan dalam skandal 1Malaysia Development Berhad ( 1MDB).

Salah satunya, Najib mendapat satu dakwaan penyalahgunaan kekuasaan, tiga dakwaan pelanggaran kepercayaan kriminal (CBT), dan tiga dakwaan pencucian uang.

Bagaimana Najib Razak terancam dipenjara hingga berpuluh-puluh tahun, setelah dinyatakan bersalah atas seluruh dakwaan korupsi 1MDB? Simak berita selengkapnya [di sini].

Baca juga: Mantan PM Malaysia Najib Razak Diputus Bersalah atas 7 Dakwaan di Skandal 1MDB

2. Iran Pindahkan Tiruan Kapal Induk AS ke Selat Hormuz

Iran dilaporkan memindahkan tiruan kapal induk AS di perairan Selat Hormuz, di tengah ketegangan mereka dengan Washington.

Citra satelit yang didapatkan Maxar Technologies, perusahaan teknologi angkasa berbasis di Colorado, menunjukkan speedboat itu melaju ke arah kapal induk tiruan.

Berita ini dapat Anda simak [di sini].

Baca juga: Iran Pindahkan Tiruan Kapal Induk AS ke Selat Hormuz

3. Hamas Tolak Investasi Rp 218 Triliun untuk Palestina, Ada Apa?

Hamas telah menolak tawaran investasi senilai 15 miliar dollar Amerika Serikat ( AS) atau Rp 218 triliun untuk beragam proyek di daerah kantong pantai.

Hamas menolak tawaran itu karena harus ditukar dengan peletakan senjata dan pelucutan kekuatan di Palestina.

Bagaimana penolakan Hamas terhadap bantuan ini, dapat Anda simak [di sini].

Baca juga: Hamas Tolak Investasi Rp 218 Triliun untuk Palestina, Ada Apa?

4. Gagal Kabur dari Korut, Para Pembelot Wanita Diperkosa dan Diaborsi

Para wanita Korea Utara yang gagal kabur dari negaranya, dilaporkan mengalami kekerasan seksual usai ditangkap.

Pyongyang memang sangat ketat membatasi gerak-gerik warganya, dan mereka yang ditangkap karena menyeberang perbatasan secara ilegal akan ditahan dan dituntut.

Bagaimana nasib mereka yang gagal menyebrang? Simak berita selengkapnya [di sini].

Baca juga: Gagal Kabur dari Korut, Para Pembelot Wanita Diperkosa dan Diaborsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com