Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen di Hari Pengosongan Konsulat AS di Chengdu, Keamanan Dijaga Ketat

Kompas.com - 26/07/2020, 12:04 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

CHENGDU, KOMPAS.com - Momen pengosongan kantor konsulat Amerika Serikat (AS) di Chengdu, China, keamanan ketat dilakukan di luar kompelks konsulat pada Sabtu (25/7/2020) ketika staf mulai berkemas-kemas, sehari setelah China memerintahkan untuk menutup kantor konsulat tersebut.

Perintah penutupan kantor konsulat AS di Chengdu itu merupakan bentuk balasan kepada AS yang terlebih dahulu meminta China untuk menutup kantor konsulatnya di Houston.

Aksi saling menutup kantor konsulat itu semakin meningkatkan ketegangan hubungan antar kedua negara sebagai negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Tak lama setelah perintah penutupan di Houston pada Jumat, ada sekelompok pria yang tampaknya adalah pejabat AS, terlihat memaksa membuka pintu belakang untuk masuk ke dalam.

Baca juga: Tak Terima Konsulatnya di Houston Ditutup, China Balas Tutup Konsulat AS di Chengdu

Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada Sabtu (25/7/2020) bahwa China akan merespon pelanggaran perjanjian internasional dan bilateral, tanpa ada penjelasan lebih lanjutnya.

Melansir Reuters pada Sabtu (25/7/2020), di hari penutupan konsulat di Chengdu, lambang konsulat AS di dalam kompleks mulai diturunkan dan para staf terlihat berkemas, dan 3 kendaraan pengangkut barang terlihat masuk ke dalam gedung.

Kemudian, sekelompok polisi terlihat berjaga di luar gedung dan menutup lalu linta jalan di kota barat daya China ini.

Sepanjang hari itu, terlihat banyak orang berjalan berlalu-lalang di seberang jalan pintu masuk. Banyak di antaranya yang berhenti untuk mengambil foto maupun video momen-momen penutupan kantor konsulat yang belum pernah terjadi, sebelum mereka dibubarkan oleh polisi.

Baca juga: China Tutup Konsulat AS di Chengdu, Staf Langsung Beres-beres Keluar

Baik konsulat maupun kedutaan AS di Beijing secara terbuka telah memberi tanggapan terkait penutupan kantor konsulat ini.

Rasa campur aduk

Perintah untuk menutup kantor konsulat di Chengdu, tidak lama setelah pemerintah Trump meminta China menutup kantor konsulatnya di Houston, dan diberi batas waktu 72 jam atau sampai Jumat (24/7/2020) pukul 4 sore.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan konsulat telah menjadi "pusat mata-mata dan pencuri kekayaan intelektual".

Baca juga: Senator AS: Konsulat China di Houston adalah Simpul Mata-mata

Sebagai balasan, konsulat AS di Chengdu juga diberi waktu 72 jam untuk ditutup, atau sampai pukul 10 pagi pada hari Senin, menurut editor tabloid Global Times China yang mengatakan di Twitter.

Konsulat AS di Chengdu dibuka pada 1985 dan memiliki hampir 200 karyawan, termasuk sekitar 150 staf lokal, menurut situs webnya.

Namun, tidak jelas berapa banyak yang ada sekarang setelah diplomat AS dievakuasi dari China karena pandemi virus corona.

Warga di Chengdu memberikan pandangan beragam tentang penutupan konsulat AS di sana.

Baca juga: Tensi Meninggi, Ini Alasan AS Perintahkan China Tutup Konsulat di Houston, Texas

"Yang paling saya takuti adalah AS tidak akan berhenti di situ saja, itu mungkin akan semakin buruk," kata seorang mahasiswa yang berusia 19 tahun, Zhang Chuhan.

Sementara, seorang pria berusia 29 tahun yang menyebut namanya Jiang berkata, "Aku menyetujuinya (penutupan konsultas AS di Chengdu). AS menutup konsulat kami, saya pikir kami harus menutupnya juga."

Hubungan antara Washington DC dan Beijing telah memburuk dalam setahun ini, yang mana para ahli menggambarkan sebagai level terendah hubungan kedua negara dalam beberapa dasawarsa, karena berbagai masalah mulai dari perdagangan, teknologi, hingga pandemi Covid-19, serta klaim teritorial China di Laut China Selatan dan terkait masalah Hong Kong.

Juru bicara kementerian luar negeri China, Wang Wenbin mengatakan beberapa personil di konsulat Chengdu “melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan identitas mereka” dan telah mencampuri urusan China dan merusak kepentingan keamanannya, tapi dia tidak mengatakan bagaimana.

Baca juga: Konsulat Beijing di Houston Ditutup, Media China: Trump Ingin Salahkan Beijing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com