ATHENA, KOMPAS.com - Sekelompok ekstremis sayap kanan Yunani membakar bendera Turki di Thessaloniki, Yunani pada Jumat (24/7/2020) malam waktu setempat.
Mereka melakukan aksi tersebut sebagai bentuk protes atas pengalihfungsian Hagia Sophia dari museum menjadi masjid.
Kelompok itu membakar bendera Turki setelah berkumpul di luar Gereja Agia Sofia sebelum berbaris dan berjalan menuju Konsulat Turki.
Saat berjalan tersebut, mereka membawa tanda-tanda yang berbunyi “untuk tanah air, bangsa, dan ortodoksi” sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency, Sabtu (25/7/2020).
Setelah sampai di depan Konsulat Turki, mereka diadang oleh petugas keamanan dan tidak diperkenankan masuk ke dalam.
Baca juga: Cerita Mahasiswa Indonesia Hadiri Shalat Jumat Pertama di Hagia Sophia
Mereka lantas membakar bendera Turki lagi dan menyanyikan lagu kebangsaan Yunani. Selain itu, mereka juga meneriakkan slogan-slogan mereka.
Sebelum dialihfungsikan kembali sebagai masjid, Hagia Sophia merupakan salah satu tujuan wisata utama di Turki bagi pengunjung domestik dan asing.
Pada 1985, saat masih berstatus sebagai museum, Hagia Sophia ditambahkan ke dalam Daftar Warisan Dunia oleh UNESCO.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan para pemimpin Turki lainnya telah lama menyuarakan perubahan status Hagia Sophia dari museum menjadi masjid kembali.
Pada 10 Juli pengadilan administasi utama Turki mencabut status Hagia Sophia sebagai museum.
Baca juga: Hagia Sophia Menjadi Masjid, Begini Sindiran Yunani ke Turki
Pengadilan Turki membatalkan Dekrit Kabinet 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum.