Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bubarkan Kerusuhan Pesta Corona di Jerman, Polisi Malah Dilempari Botol

Kompas.com - 20/07/2020, 08:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Sebanyak 39 orang ditahan polisi atas insiden pelemparan botol air minum di wilayah Frankfurt, Jerman, Minggu (19/7/2020).

Insiden pelemparan botol air minum tersebut merupakan buntut dari pembubaran sebuah pesta yang dihadiri ribuan orang di lapangan terbuka dekat gedung opera Frankfurt.

Akhir-akhir ini, beberapa lapangan terbuka di Jerman menjadi tempat berkumpul ribuan kawula muda Jerman menyusul penutupan bar untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.

Media lokal Jerman menyebut berkumpulnya ribuan kawula muda di lapangan terbuka sebagai pesta corona.

Kerusuhan dimulai sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat sebagaimana dilansir dari AFP, Minggu.

Baca juga: Setelah 5 Hari Diburu di Hutan Hitam, Rambo Jerman Ini Tertangkap

Kepala Kepolisian Frankfurt, Gerhard Bereswill, mengatakan, sebelum kerusuhan pecah terdapat sekitar 3.000 orang yang memadati lapangan terbuka tersebut.

Ketika kerusuhan mulai pecah, tersisa 300 sampai 500 orang. Kericuhan dimulai ketika terjadi perkelahian yang melibatkan sekitar 30 orang.

Ketika polisi mencoba menghentikan kerusuhan tersebut, polisi justru diadang massa. Lima orang polisi terluka dalam kerusuhan.

Bantuan dari kepolisian datang untuk membubarkan kerusuhan. Saat membubarkan kerumunan, polisi dilempari botol air minum oleh massa.

“Apa yang saya temukan sangat menjijikkan. Para penonton bersorak dan bertepuk tangan ketika botol menghantam rekan-rekan saya," kata Bereswill.

Baca juga: Cegah Gelombang Kedua Covid-19, Jerman Akan Terapkan Lockdown Baru

Sebanyak 39 orang akhirnya ditangkap pasca-kerusuhan. Mereka berusia antara 17 hingga 21 tahun.

“Kebanyakan dari mereka memiliki latar belakang migran", tambah Bereswill.

Insiden serupa juga terjadi di Stuttgart pada Juni.

Ketika itu, ratusan orang memadati pusat kota dan melempari polisi dengan batu dan botol. Massa juga menghancurkan jendela toko dan menjarah toko.

Tensi antara polisi dan beberapa kelompok masyarakat di Jerman akhir-akhir ini menegang.

Baca juga: Setengah dari Populasi Jerman Khawatirkan Gelombang Kedua Virus Corona

Tensi semakin menegang ketika gerakan Black Lives Matter (BLM) pecah di Amerika Serikat (AS) dan menjalar sampai Eropa.

Para petugas kepolisian di Jerman juga dituduh rasialis oleh beberapa kelompok masyarakat.

Bereswill mengatakan, meski gerakan tersebut mengaku sebagai gerakan damai, dia mengklaim bahwa tingkat agresivitas terhadap polisi justru semakin meningkat.

Insiden tersebut dinilai Bereswill sebagai puncak ketegangan antara polisi dan sekelompok masyarakat akhir-akhir ini.

Beberapa kendaraan polisi dan halte bus juga diserang dalam kerusuhan itu.

Baca juga: AS Borong Remdesivir, Jerman Katakan Punya Stok Cukup

Wali Kota Frankfurt, Peter Feldmann, di Twitter mengutuk perilaku para perusuh dan menyerukan lebih banyak kehadiran polisi di lokasi pesta.

Otoritas kota akan menggelar rapat pada Senin untuk membahas kemungkinan langkah-langkah yang akan diambil dalam menanggapi kerusuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com