Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Gelombang Kedua Covid-19, Jerman Akan Terapkan Lockdown Baru

Kompas.com - 17/07/2020, 14:11 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Pemerintah federal dan regional Jerman pada Kamis (16/7/2020) menetapkan langkah-langkah lockdown yang lebih ketat untuk menahan penyebaran infeksi Covid-19 di dalam negeri, dan mencegah gelombang kedua Covid-19.

Melansir dari AFP pada Kamis (16/7/2020), berdasarkan kesepakatan pemerintah federal dan regional tersebut, aturan lockdown baru memberikan larangan perjalanan "masuk dan keluar dari daerah yang terdampak virus corona" untuk membatasi penyebaran virus.

Langkah tersebut diambil ketika negara-negara di seluruh dunia juga menerapkan hal yang sama, dengan melihat jumlah kasus Covid-19 secara global mengalami lonjakan.

Jerman sendiri termasuk negara yang tidak terlalu terdampak pandemi global ini, dibanding banyak negara tetangganya.

Baca juga: Warga Bandel Sepelekan Virus Corona, Melbourne Lockdown Lagi

Sementara itu, lockdown yang diterapkan pemerintah Jerman berfokus terhadap daerah yang terdampak Covid-19 saja, karena belajar dari pengalaman lockdown sebelumnya yang terlalu luas mencakup seluruh kota dan distrik.

Pemerintah Jerman merasa akan lebih efektif untuk menekan penyebaran infeksi dengan melacak dan menguji kontak virus di suatu daerah dengan cepat, kemudian menerapkan lockdown di daerah terdampak infeksi tersebut.

Kanselir Jerman Angela Merkel pada Selasa (14/7/2020) menyuarakan dukungan untuk larangan bepergian masuk dan keluar dari daerah pusat penyebaran virus corona.

Dia mengatakan bahwa "lebih baik bagi warga negara" untuk memiliki kepastian daripada ditolak masuk ke hotel pada saat kedatangan.

Baca juga: Dikira Bakal Meninggal, Pasien Ini Justru Pulih dari Virus Corona

Bantuan militer

Aturan yang disepakati pada Kamis (16/7/2020) kemarin, menyatakan bahwa larangan bepergian ke suatu daerah harus diberlakukan "jika jumlah kasus terus meningkat dan tidak ada kepastian bahwa rantai infeksi telah putus" di daerah yang terkena dampak tersebut.

Siapa pun yang ingin meninggalkan lokasi lockdown untuk pergi ke negara lain harus dapat menunjukkan tes negatif virus corona dalam jangka waktu kurang dari 48 jam.

Kepala staf Merkel, Helge Braun, mengatakan kepada penyiar ZDF bahwa tujuan aturan lockdown tersebut adalah untuk memerangi virus corona dengan pembatasan "lebih cepat, lebih sempit, dan lebih tepat" daripada menerapkan lockdown dengan skala luas yang telah menyebabkan kehancuran ekonomi seperti sebelumnya.

Baca juga: Pakar Virologi Ini Tuding China Sengaja Menutupi Wabah Virus Corona

Braun mengatakan bahkan pihak militer bisa dikerahkan untuk membantu memastikan penduduk di daerah yang terkena dampak Covid-19 diuji secepat mungkin.

Asosiasi Kota dan Kotamadya Jerman (DStGB) menyambut baik perjanjian tersebut dan CEO DStGB Gerd Landsberg menyebut lockdown lokal tersebut "cara yang tepat untuk maju".

"Ini juga berarti bahwa lockdown tidak dilakukan selama berbulan-bulan atau minggu, tetapi idealnya hanya berlangsung beberapa hari," kata Landsberg kepada The Funke.

Aturan baru lockdown ini juga didasari karena kecemasan pemerintah Jerman terhadap datangnya wisatawan dari luar negeri di musim panas ini, takut mereka bisa membawa virus.

Baca juga: Ini Dia Uji Coba Vaksin Corona yang Menghasilkan Antibodi

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com