Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Alat Tes "Swab" Patah di Dalam Hidung, Anak Ini Meninggal | Nasib PRT Indonesia Ilegal di China

Kompas.com - 16/07/2020, 06:22 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Kabar terpopuler dari kanal global sejak Rabu (15/7/2020) sampai Kamis (16/7/2020) ditempati oleh kabar meninggalnya seorang anak laki-laki di Arab Saudi akibat sebuah alat tes 'swab' patah di dalam hidungnya.

Berita kedua, tentang nasib pekerja rumah tangga (PRT) Indonesia Ilegal di China, yang tidak digaji sampai dia punya 2 anak.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] WHO Sebut Banyak Negara Maju Salah Arah Tangani Covid-19 | 57 Pelaut Secara Misterius Terinfeksi Covid-19

Berikut ini berita-berita populer di kanal global:

1. Alat Tes "Swab" Patah di Dalam Hidung, Anak Laki-laki Ini Meninggal Dunia

 

Seorang anak lelaki di Arab Saudi meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Shaqra setelah sebuah alat periksa swab hidung patah di dalam hidungnya.

Melansir Sabaq News, anak laki-laki itu dibawa ke rumah sakit karena menderita demam tinggi.

Dia kemudian mendapat tindakan medis untuk memeriksa apakah anak itu menderita Covid-19.

Namun, ketika diperiksa menggunakan alat swab yang dimasukkan ke hidungnya, alat itu patah di dalam hidung sehingga membuat dokter menggunakan anestesi umum untuk menunjukkan hasil swab dari tenggorokkannya.

Seperti apa kelanjutan berita ini? Simak selengkapnya di sini.

Baca juga: Alat Tes Swab Patah di Dalam Hidung, Anak Laki-laki Ini Meninggal Dunia

2. Nasib PRT Indonesia Ilegal di China, Tak Digaji hingga Punya 2 Anak

"Bekerja sebagai pekerja rumah tangga ( PRT) di China gajinya besar, proses izin tinggal dan bekerja pun mudah".

Itu adalah perkataan yang disebutkan agen tenaga kerja ke Fitri, seorang warga negara Indonesia yang kini tinggal dan bekerja secara ilegal di China.

Namun, belakangan dia ketahui, perkataan itu adalah penipuan belaka karena China melarang PRT dari luar negeri.

Jumat, 12 Oktober 2012 adalah hari terakhir Fitri menginjakkan kaki di Indonesia. Tidak ada identitas diri yang ia bawa ke China kecuali paspor yang di kemudian hari harus dilepas lantaran ditahan agen.

Ia menyebut menjalani hari demi hari dengan berat di China. Mulai dari tidak mendapatkan gaji, kabur dari satu agen dan majikan ke lainnya, terjerumus dalam pekerjaan yang ia sebut kotor, hingga memiliki dua anak dari warga negara Afrika yang berbeda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com