Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Gedung Putih Sebut Joe Biden Calon Anggota Partai Komunis China

Kompas.com - 14/07/2020, 08:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Penasihat Gedung Putih Peter Navarro menuding China telah menyerang Amerika Serikat (AS) dengan "senjata virus", dan menyebut calon presiden Joe Biden sebagai "kandidat Partai Komunis China."

Hal tersebut disampaikan Navarro pada Minggu (12/7/2020), sebagaimana diberitakan oleh Newsweek.

"Kami menjalin kebersamaan, sampai Partai Komunis China menghantam kami dengan virus mematikan itu," kata Navarro yang merupakan penasihat Trump untuk kebijakan perdagangan dan manufaktur, kepada Fox News.

Navarro kemudian menyinggung soal hubungan sengit antara AS-China dalam sektor ekonomi.

Ia mengatakan, ketika perekonomian China turun tahun ini, mereka coba menyaingi perkembangan ekonomi AS dengan berbagai cara.

Baca juga: Trump Pakai Masker di Muka Umum, 3 Bulan Setelah Diimbau Pakar Kesehatan

"Dan Joe Biden adalah kandidat (anggota) Partai Komunis China," sambungnya.

Lantas, ia membandingkan program kerja ekonomi Trump dengan Biden, "Trump, buy American. Biden, buy China."

Namun, Navarro tidak menunjukkan bukti apa pun atas beragam klaimnya, bahwa Joe Biden didukung oleh pemerintah China.

Untuk meminta klarifikasi, Newsweek telah menghubungi kedutaan besar China di Washington DC tapi hasilnya nihil.

Baca juga: Kunjungi RS Militer, Trump Pakai Masker untuk Pertama Kalinya

Begitu pula klarifikasi yang diharapkan datang dari tim kampanye Biden, belum ada tanggapan hingga Newsweek mengunggah berita ini pada Minggu (12/7/2020).

Sementara itu, para ilmuwan telah menampik bahwa China sengaja menciptakan Covid-19 di laboratorium untuk dikeluarkan demi membahayakan AS.

Namun mereka tidak menutup kemungkinan penyebab terjadinya pandemi virus corona saat ini akibat bocornya suatu proyek laboratorium di China tanpa sengaja.

Akan tetapi, banyak juga dari ilmuwan yang menyebutkan alasan tersebut tak masuk akal. Mereka menganggap Covid-19 tercipta secara alamiah.

"Ada banyak data dan banyak bukti, serta contoh-contoh sebelumnya yang berasal dari proses alamiah," kata Kristian Andersen profesor di Departemen Imunologi dan Mikrobiologi di Scripps Research Institute di La Jolla, California.

Baca juga: Trump Sebut Joe Biden Plagiat Rencana Program Ekonominya

Kemudian Andersen menyatakan, pihaknya tidak memiliki bukti dan data yang mengarah ke asal-usul Covid-19 berasal dari laboratorium.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com