Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Gajah Mati Misterius di Botswana, Diduga karena Patogen Baru

Kompas.com - 11/07/2020, 20:33 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber Daily Mail

Reuben kemudian mengingatkan, "Kami telah meminta masyarakat untuk tidak melakukan kontak dengan bangkai."

Botswana mengatakan hari ini pihaknya telah menerima hasil tes pertama dari sampel yang dikirim ke Zimbabwe.

Baca juga: Kasus Gajah Hamil Mati Setelah Makan Buah Isi Peledak, 2 Orang Ditangkap

Namun, pihaknya masih akan menahan untuk mengumumkan hasil tes pertama itu sampai mereka dapat membandingkannya dengan hasil tes lainnya.

"Kami berharap hasil tes kedua akan datang minggu depan dan saat itulah kita harus dapat berkomunikasi dengan publik tentang penyebab kematian," kata seorang petugas.

Reuben mengatakan, para petugas berharap dapat menerima hasil tes minggu ini terhadap sampel yang dikirim ke Afrika Selatan dan Kanada untuk diteliti. 

Tingkat kematian di daerah kejadian berada di bawah 2 persen, meskipun cukup banyak burung bangkai yang hinggap dan memakan bangkai gajah tersebut.

Ratusan gajah yang hidup pun masih berkeliaran di dekat bangkai, yang ditandai dengan cat merah oleh para petugas.

Beberapa aktivis mengkritik pemerintah karena bertindak terlalu lambat dalam memecahkan misteri gajah yang sekarat.

Baca juga: Gajah Makan Petasan Mati Berdiri, Pemerintah India Buru 3 Tersangka

Namun tuduhan tersebut kemudian dibantah oleh Ruben.

Meskipun jumlahnya masih hanya sebagian kecil dari 130.000 gajah di Botswana, ada kekhawatiran akan lebih banyak kasus kematian yang muncul, jika pihak berwenang tidak dapat menentukan penyebabnya.

Seorang dokter hewan senior di distrik barat laut Botswana, Wave Kashweka, mengatakan bahwa para petugas telah menemukan gajah yang tampaknya telah mati baru-baru ini.

Kashweka mengatakan pantauan udara dapat dilakukan untuk menemukan bangkai gajah dengan jangkauan lebih luas lagi.

Baca juga: Kasus Gajah Hamil Mati Setelah Makan Buah Isi Peledak, 2 Orang Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com