Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewas Gantung Diri dan Gemparkan Korsel, Ini Profil Wali Kota Seoul Park Won-soon

Kompas.com - 10/07/2020, 14:12 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SEOUL, KOMPAS.com - Wali Kota Seoul Park Won-soon ditemukan tewas gantung diri di Gunung Bugak, Jumat (10/7/2020). Ia dikenal sebagai orang terkuat kedua di Korea Selatan dan aktivis HAM.

Pria yang meninggal di usia 64 tahun ini menjabat sebagai Wali Kota Seoul sejak 26 Oktober 2011.

Park Won-soon lahir di Provinsi Gyeongsang pada 26 Maret 1956, dan ditemukan tak bernyawa di Gunung Bugak, Seoul, selepas tengah malam pada Jumat waktu setempat. Kematiannya diduga karena bunuh diri.

Suami Kang Nan-hee ini termasuk wali kota yang menjabat lama di kota terbesar Korea Selatan. Tahun ini genap 9 tahun dia menjabat dan dijadwalkan selesai pada 2022.

Baca juga: Wali Kota Seoul Park Won-soon Ditemukan Tewas di Tengah Tuduhan Pelecehan Seksual

Park Won-soon pertama kali dilantik sebagai wali kota pada 2011 dan dipilih kembali pada 2014 dan 2018.

Setelah berjalan 9 tahun masa jabatannya, dia diyakini akan jadi calon presiden untuk Partai Demokrat yang berkuasa di "Negeri Ginseng".

Melansir CNN pada Jumat (10/7/2020), dia dipandang sebagai harapan bagi kaum liberal negara dalam pemilihan presiden 2022.

Sepak terjangnya dalam politik kemanusiaan masih menjadi perhatian publik, di mana dia memperjuangkan proyek-proyek kesejahteraan kota dan menjadi simbol reformasi pada 2019 di kota yang memiliki populasi sekitar 10 juta penduduk itu.

Awal kiprah Park Won-soon di kancah politik pun langsung menarik perhatian publik, karena ia terpilih sebagai wali kota dengan jalur independen dan tanpa pengalaman politik.

Baca juga: Diduga Tewas akibat Bunuh Diri, Seoul Siapkan Permakaman Wali Kota Park Won-soon

Saat itu, ia mendapatkan kemenangan besar yang tak terduga karena melawan partai yang berkuasa hampir satu dekade.

Melansir dari New York Times pada Kamis (9/7/2020), sebelum menjabat sebagai wali kota Seoul, Park Won-soon dikenal sebagai pengacara hak asasi manusia terkemuka yang membela hak-hak kelompok sipil.

Sebagai seorang pengacara, ia memenangkan beberapa kasus besar termasuk kasus pelecehan seksual pertama Korea Selatan.

Dia juga berkampanye untuk hak-hak wanita penghibur dan budak seks, wanita yang dipancing atau dipaksa bekerja di rumah bordil untuk Tentara Jepang selama Perang Dunia II.

Selama kediktatoran militer pada 1980-an, Park Won-soon membantu memenangkan putusan bersalah terhadap seorang perwira polisi, yang mencabuli seorang aktivis mahasiswa perempuan selama interogasi.

Baca juga: Park Won-soon, Wali Kota Liberal yang Juga Dekat dengan China

Pada 1990-an, ia membantu memenangkan tuntutan ganti rugi untuk seorang asisten dosen di Universitas Nasional Seoul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

Global
Demo Perang Gaza di Kampus AS, 'Deja Vu' Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Demo Perang Gaza di Kampus AS, "Deja Vu" Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Global
Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan Senin Ini

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan Senin Ini

Global
Sejarah dan Pentingnya Hari Kebebasan Pers Sedunia

Sejarah dan Pentingnya Hari Kebebasan Pers Sedunia

Internasional
Rangkuman Hari Ke-802 Serangan Rusia ke Ukraina: Roket dan Drone Tewaskan 2 Orang | Desa Ocheretyne Lepas

Rangkuman Hari Ke-802 Serangan Rusia ke Ukraina: Roket dan Drone Tewaskan 2 Orang | Desa Ocheretyne Lepas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com