Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Covid-19 di India Beredar di Pasar Gelap, Harga Naik Sampai Rp 7 Juta

Kompas.com - 07/07/2020, 20:55 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

NEW DELHI, KOMPAS.com - Investigasi dari BBC menemukan 2 jenis obat Covid-19 yakni remdesivir dan tocilizumab langka di India, karena banyak dijual di pasar gelap.

Obat-obatan itu dijual dengan harga yang sangat tinggi di pasar gelap "Negeri Bollywood".

Di India, remdesivir telah disetujui untuk uji klinis dan boleh dipakai dalam keadaan darurat dengan resep dokter.

Baca juga: AS Borong Remdesivir, Jerman Katakan Punya Stok Cukup

Akan tetapi kelangkaan stok remdesivir di negara berpenduduk 1,3 miliar jiwa itu membuat pengobatan beberapa pasien terhambat.

Salah satunya dialami Abhinav Sharma, yang mencari remdesivir bagi pamannya yang tiap jam kondisinya memburuk karena Covid-19.

"Saya meneteskan air mata. Pamanku berjuang hidup dan saya berjuang mencari obat yang mungkin bisa menyelamatkannya," kata Sharma dikutip dari BBC Selasa (7/7/2020).

"Setelah menghubungi belasan orang, saya membayar 7 kali lipat harga untuk mendapatkan obat itu. Saya benar-benar bersedia membayar berapa pun harganya, tetapi saya prihatin dengan orang-orang yang tak sanggup membelinya."

Nasib Sharma juga menimpa banyak keluarga di New Delhi, yang mau melakukan apa pun demi menyelamatkan nyawa orang yang mereka cintai.

Baca juga: AS Borong 500.000 Paket Remdesivir, Sepaket Harganya Rp 45 Juta

Beberapa mengaku dipaksa membayar harga selangit untuk mendapatkan obat corona itu. Banyak di antara mereka yang menemukan obat itu di pasar obat Delhi lama.

BBC kemudian menghubungi orang-orang yang bekerja di pasar. Mereka berkata bisa mencarikan obat tapi hanya dengan harga yang telah mereka patok sendiri.

"Saya bisa memberi Anda 3 botol - tetapi masing-masing akan berharga 30.000 rupee (Rp 5,7 juta) dan Anda harus segera mengambilnya," kata seorang pria yang mengaku bekerja di "bisnis obat-obatan".

Harga resmi untuk sebotol remdesivir adalah 5.400 rupee (Rp 1 juta), dan seorang pasien biasanya membutuhkan 5-6 dosis.

Penjual lain di pasar itu mematok harga 38.000 rupee (Rp 7,3 juta) per botol.

Baca juga: AS Borong Hampir Semua Persediaan Obat Covid-19 Remdesivir

Tingginya permintaan remdesivir terjadi setelah muncul temuan bahwa obat ini berhasil memangkas durasi gejala Covid-19 dari 15 hari menjadi 11 dalam uji klinis di rumah sakit seluruh dunia.

Para ahli telah memperingatkan, bahwa itu bukan berarti remdesivir adalah obat manjur.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com