Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Kanye West Serius Ingin Jadi Presiden AS, Ini Langkah yang Harus Ditempuh

Kompas.com - 05/07/2020, 17:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Nama rapper Amerika Serikat (AS), Kanye West, menjadi sorotan publik setelah dia mengumumkan mencalonkan diri sebagai presiden.

"Kita harus menyadari potensi Amerika dengan yakin pada Tuhan, menyatukan visi, dan membangun masa depan. Saya mencalonkan diri sebagai Presiden AS," kata dia di Twitter.

Dalam hitungan jam, kicauan Kanye West itu dibanjiri komentar dari netizen, ada yang memberikan dukungan, mempertanyakan, hingga melontarkan ejekan.

Baca juga: Tantang Trump, Kanye West Calonkan Diri Jadi Presiden AS

Dilansir Forbes Minggu (5/7/2020), tidak diketahui alasan rapper berusia 43 tahun itu berniat menantang petahana Presiden Donald Trump.

Sebab, selama ini West beberapa kali kedapatan mengenakan topi dengan tulisan MAGA, atau Make America Great Again, yang adalah slogan kampanye Trump.

Bersama istrinya, Kim Kardashian, keduanya menghabiskan beberapa momen bersama dengan lingkaran sang presiden di Gedung Putih.

Keduanya merupakan sosok kunci rapper A$AP Rocky dibebaskan dari penjara Swedia, setelah ditahan dalam sebuah insiden perkelahian.

Secara teori, kans West menjadi Presiden AS sebenarnya masih terbuka lebar jika memutuskan mengikuti kontestasi dari Partai Republik.

Republikan akan memulai konvensi untuk memilih jagoan mereka dalam Pilpres AS pada Agustus mendatang di Charlotte (North Carolina) dan Jacksonville (Florida).

Namun jurnalis Bloomberg, Derek Wallbank, menulis dalam opininya peluang Kanye West untuk menjadi calon orang nomor satu relatif terjal.

Baca juga: Kanye West Deklarasikan Diri Maju Pilpres AS 2020, Elon Musk Mendukung

Dia tidak saja harus segera melakukan kampanye pada Juli ini, tapi juga harus lolos pendaftaran di 50 negara bagian dan Distric of Columbia.

Belum lagi sang rapper harus membangun sebuah organisasi politik dengan kapabilitas presiden, dan berpotensi tak disokong partai mana pun.

"Sampai saat ini, Kanye West belum mengisi pendaftaran di Komisi Pemilihan Federal sebagai syarat pencalonan," jelas Wallbank dalam laporannya.

Karena itu, sejumlah netizen kemudian menyatakan bahwa pengumuman pencalonan Presiden AS tersebut hanyalah gimmick, sebagai bagian dari promosi albumnya.

"Harus kukatakan aku sangat terkejut masih banyak orang yang tak paham dengan caranya mempromosikan album," kata Editor GEN, Hanif Abdurragib.

"Dia hanya akan berbicara ketika dia mempunyai album yang butuh kalian dengarkan," ujar Alex Medina. Desainer Utama Vox Media.

Baca juga: Kekayaannya Disebut Capai Rp 20 Triliun, Kanye West Protes: Bukan, tapi Rp 50 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com