"Ini memunculkan dua pertanyaan penting: berapa harga yang adil untuk obat dan seperti apa akses yang adil untuk obat? Itu adalah topik yang umum tapi sangat penting dalam krisis global seperti sekarang."
Pertanyaan juga muncul jika vaksin Covid-19 ditemukan.
"Perusahaan-perusahaan komersial dibentuk untuk bersikap seperti ini dan kita perlu kerangka kerja yang lebih kuat jika ingin mengembangkan hal seperti ini yang digunakan untuk darurat nasional."
Baca juga: Fauci Sebut Remdesivir Produksi Gilead Sciences Terbukti Signifikan Melawan Virus Corona
Walau AS telah memborong remdesivir, Korea Selatan dilaporkan mampu memperoleh obat tersebut dan mulai membagikannya kepada rumah sakit.
Pasokan obat remdesivir yang diperoleh Korsel adalah hasil sumbangan Gilead Sciences. Korsel pun tengah merundingkan pembelian obat tersebut dengan Gilead, kata Pusat Pengendalian Penyakit Korea sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
"Pasien yang dapat diberikan remdesivir terbatas pada pasien kasus berat dengan pneumonia dan memerlukan terapi oksigen," sebut lembaga itu.
Sebelumnya, regulator Inggris mengatakan ada cukup bukti untuk menyetujui penggunaannya pada pasien Covid-19.
Data awal menunjukkan obat itu dapat mengurangi waktu pemulihan sekitar empat hari, tetapi belum ada bukti bahwa obat itu akan menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Baca juga: Eksperimen Obat Covid-19 Remdesivir Gagal di Uji Klinis Acak Pertama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.