Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Efek Pakistan Dilempari Granat dan Ditembaki, 6 Orang Tewas

Kompas.com - 29/06/2020, 16:55 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KARACHI, KOMPAS.com - Setidaknya 6 orang tewas usai Bursa Efek Pakistan di Karachi diserang kelompok separatis pada Senin (29/6/2020).

Salah seorang korban tewas adalah polisi, setelah para penyerang menembaki dan melemparkan granat ke gedung transaksi dagang tersebut.

Dilansir dari AFP, serangan itu diklaim oleh kelompok pemberontak Balochistan yang membidik situs-situs terkenal di Pakistan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: PM Pakistan Sebut Osama bin Laden Mati Syahid

Keenam korban tewas terdiri dari 4 penjaga keamanan, seorang polisi, dan warga sipil.

Sementara itu Ghulam Nabi Memon kepala polisi setempat mengonfirmasi bahwa keempat pelaku penyerangan juga tewas.

"Polisi menemukan senjata otomatis modern dan bahan peledak dari para teroris," kata polisi Karachi dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.

Baca juga: Lisensinya Tembakan, 262 Pilot Pakistan Ujian Pakai Joki

Pantauan dari jurnalis AFP di lokasi melaporkan, pasukan keamanan telah disiagakan untuk mengamankan tempat kejadian.

Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) mengklaim berada di balik serangan itu, dengan mengatakan unit pejuang elite-nya yang melakukan penyerangan.

BLA adalah salah satu dari beberapa kelompok pemberontak yang terlibat pertempuran, terutama di Provinsi Balochistan yang menjadi lahan konflik kelompok separatis selama bertahun-tahun.

Serangan kelompok ini menargetkan proyek-proyek infrastruktur, juga menargetkan para pekerja China di Pakistan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Buntut Pesawat Jatuh Tewaskan 97 Orang, Terkuak 40 Persen Pilot Pakistan Lisensinya Palsu

Paramiliter Pakistan saat tiba di Bursa Efek Pakistan, lokasi serangan teror yang didalangi kelompok separatis. Insiden terjadi di Karachi, Senin (29/6/2020).REUTERS/AKHTAR SOOMRO Paramiliter Pakistan saat tiba di Bursa Efek Pakistan, lokasi serangan teror yang didalangi kelompok separatis. Insiden terjadi di Karachi, Senin (29/6/2020).
Salah satunya adalah serangan di siang bolong terhadap konsulat China di Karachi, yang menewaskan 4 orang pada 2018.

Pada Mei tahun lalu, BLA menyerang hotel mewah di dekat perbatasan Afghanistan di Gwadar.

Pengembangan area pelabuhan adalah proyek unggulan dari proyek infrastruktur nasional bernilai miliaran dollar AS yang didanai China.

Baca juga: Kecelakaan Pesawat di Pakistan yang Tewaskan 97 Orang karena Pilot Bahas Covid-19

Riwayat serangan

Karachi dulunya adalah pusat kejahatan dan kekerasan. Kelompok-kelompok bersenjata berat bersekongkol dengan para politisi, yang sering menembaki oposisi dan menyerang permukiman.

Akan tetapi ketegangan ini mulai teredam sejak beberapa tahun ke belakang, setelah dilakukan operasi oleh badan-badan keamanan terhadap politisi bersenjata dan kelompok milisi.

Operasi-operasi itu dilakukan bersamaan dengan rangkaian serangan militer berskala besar yang menargetkan pemberontak seperti Taliban dan milisi yang terkait dengan Al Qaeda.

Serangan pada Senin (29/6/2020) terjadi seminggu usai sebuah granat dilemparkan ke kerumunan orang yang sedang mengantre di luar kantor kesejahteraan pemerintah Karachi.

Insiden itu menewaskan 1 orang dan 8 lainnya terluka, menurut pernyataan dari otoritas kota.

Baca juga: Pakistan Gunakan Teknologi Anti-Terorisme untuk Lacak Pasien Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com