Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Mahathir Putuskan Hubungan dengan Anwar Ibrahim | Kecelakaan Pesawat di Pakistan akibat 'Human Error'

Kompas.com - 25/06/2020, 05:43 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Kabar global terpopuler ditempati oleh berita dari negeri "Jiran". Mahathir Mohamad, eks-Perdana Menteri Malaysia putuskan hubungan dengan Pemimpin Oposisi Anwar Ibrahim.

Selain kabar dari Malaysia, populer global kedua diduduki oleh berita tentang penyebab kecelakaan pesawat di Pakistan pada 22 Mei lalu. 

Lebih lengkapnya, simak beberapa kabar terpopuler dari kanal global Kompas.com yang tayang sejak Rabu (24/6/2020) sampai Kamis (25/6/2020).

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Referendum Tolak Kelapa Sawit Indonesia Masuk Mahkahamah Konstitusi Swiss | Hampir 11 Jam Berunding, China-India Sepakat Damai

1. Putuskan Hubungan, Mahathir Tolak Bekerja Sama Lagi dengan Anwar Ibrahim

Hubungan 2 politisi senior Malaysia, mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan Pemimpin Oposisi Anwar Ibrahim kian memanas. 

Setelah Anwar dan partai pimpinannya, Partai Keadilan Rakyat (PKR) menolak proposal koalisi oposisi Pakatan Harapan untuk mencalonkan Mahathir yang ketiga kalinya sebagai orang nomor satu di Malaysia.

“Saya tidak akan bekerja sama lagi dengan Anwar karena dia tidak ingin bekerja sama dengan saya. Saya harus mencari opsi lain untuk menjabat kembali sebagai PM. Pastinya ada jalan lain.” ucap Dr M, panggilan akrabnya ketika diwawancarai Sin Chew Daily, Selasa (23/6/2020).

Seperti apa kelanjutan beritanya? Simak selengkapnya [di sini].

Baca juga: Putuskan Hubungan, Mahathir Tolak Bekerja Sama Lagi dengan Anwar Ibrahim

2. Kecelakaan Pesawat di Pakistan yang Tewaskan 97 Orang karena Pilot Bahas Covid-19

Penyebab utama kecelakaan pesawat di Pakistan yang menewaskan 97 orang pada Mei lalu rupanya karena pilot membahas Covid-19 ketika melakukan pendaratan.

Pakistan International Airlines (PIA) menghantam permukiman pada 22 Mei, setelah dua mesinnya mati saat mendekati Bandara Karachi, hanya 2 orang yang selamat dalam insiden ini.

Menteri Penerbangan Pakistan Ghulam Sarwar Khan menyatakan, baik pilot mau pun menara pengawas tak menerapkan standar yang berlaku.

Seperti apa kronologi lengkap ketika pesawat jatuh? Anda dapat membacanya [di sini].

Baca juga: Kecelakaan Pesawat di Pakistan yang Tewaskan 97 Orang karena Pilot Bahas Covid-19

3. Karena Aibnya Diungkap, Trump Berusaha Blokir Buku yang Ditulis Keponakannya

Adik laki-laki presiden AS Donald Trump, Robert S Trump mengajukan gugatan kepada pengadilan terhadap buku yang ditulis oleh keponakan mereka, Mary L Trump yang dianggap berisi berita fitnah dan berbahaya.

Buku itu diterbitkan secara daring oleh Simon & Schuster di mana melalui pengacara Trump, Charles Harder dalam dokumen gugatan mengatakan bahwa Mary telah melanggar perjanjian rahasia melalui penerbitan bukunya.

Ada pun pengacara dari pihak Mary, Ted Boutrous mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa langkah hukum yang ditempuh Robert Trump bertujuan untuk 'menekan buku yang akan diterbitkan dan membahas hal-hal yang sangat penting bagi publik'.

Bagaimana upaya yang dilakukan Presiden Trump dalam menjegal karya Mary? Simak selengkapnya [di sini].

Baca juga: Karena Aibnya Diungkap, Trump Berusaha Blokir Buku yang Ditulis Keponakannya

4. Kim Jong Un Tunda Aksi Militer ke Korea Selatan

Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, pada Rabu (24/6/2020) menunda aksi militer yang sebelumnya direncanakan terhadap Korea Selatan.

Penundaan itu tampaknya merupakan kampanye tekanan yang melambat yang dilakukannya terhadap Korea Selatan di tengah negosiasi nuklir yang terhenti dengan AS.

Pekan lalu, pihak Korea Utara mendeklarasikan putusnya hubungan negara itu dengan negara tetangganya, Korea Selatan, dan menghancurkan kantor penghubung dua negara tersebut di perbatasan.

Pihak Korut juga mengancam dengan tindakan militer akibat kurangnya kemajuan dalam kerja sama bilateral antara kedua negara itu.

Hal itu juga sebab para aktivis dan pembelot Korut yang melayangkan selebaran anti-Pyongyang di perbatasan.

Para analis mengatakan, pihak Korea Utara setelah berminggu-minggu dengan sengaja menaikkan ketegangan kini mungkin tengah menarik diri. 

Seperti apa keputusan Kim yang menunda aksi militer terhadap Korea Selatan? Anda bisa menyimak berita lengkapnya [di sini].

Baca juga: Kim Jong Un Tunda Aksi Militer ke Korea Selatan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com