Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER GLOBAL] Mahathir Putuskan Hubungan dengan Anwar Ibrahim | Kecelakaan Pesawat di Pakistan akibat 'Human Error'

KOMPAS.com - Kabar global terpopuler ditempati oleh berita dari negeri "Jiran". Mahathir Mohamad, eks-Perdana Menteri Malaysia putuskan hubungan dengan Pemimpin Oposisi Anwar Ibrahim.

Selain kabar dari Malaysia, populer global kedua diduduki oleh berita tentang penyebab kecelakaan pesawat di Pakistan pada 22 Mei lalu. 

Lebih lengkapnya, simak beberapa kabar terpopuler dari kanal global Kompas.com yang tayang sejak Rabu (24/6/2020) sampai Kamis (25/6/2020).

1. Putuskan Hubungan, Mahathir Tolak Bekerja Sama Lagi dengan Anwar Ibrahim

Hubungan 2 politisi senior Malaysia, mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan Pemimpin Oposisi Anwar Ibrahim kian memanas. 

Setelah Anwar dan partai pimpinannya, Partai Keadilan Rakyat (PKR) menolak proposal koalisi oposisi Pakatan Harapan untuk mencalonkan Mahathir yang ketiga kalinya sebagai orang nomor satu di Malaysia.

“Saya tidak akan bekerja sama lagi dengan Anwar karena dia tidak ingin bekerja sama dengan saya. Saya harus mencari opsi lain untuk menjabat kembali sebagai PM. Pastinya ada jalan lain.” ucap Dr M, panggilan akrabnya ketika diwawancarai Sin Chew Daily, Selasa (23/6/2020).

Seperti apa kelanjutan beritanya? Simak selengkapnya [di sini].

2. Kecelakaan Pesawat di Pakistan yang Tewaskan 97 Orang karena Pilot Bahas Covid-19

Penyebab utama kecelakaan pesawat di Pakistan yang menewaskan 97 orang pada Mei lalu rupanya karena pilot membahas Covid-19 ketika melakukan pendaratan.

Pakistan International Airlines (PIA) menghantam permukiman pada 22 Mei, setelah dua mesinnya mati saat mendekati Bandara Karachi, hanya 2 orang yang selamat dalam insiden ini.

Menteri Penerbangan Pakistan Ghulam Sarwar Khan menyatakan, baik pilot mau pun menara pengawas tak menerapkan standar yang berlaku.

Seperti apa kronologi lengkap ketika pesawat jatuh? Anda dapat membacanya [di sini].

3. Karena Aibnya Diungkap, Trump Berusaha Blokir Buku yang Ditulis Keponakannya

Adik laki-laki presiden AS Donald Trump, Robert S Trump mengajukan gugatan kepada pengadilan terhadap buku yang ditulis oleh keponakan mereka, Mary L Trump yang dianggap berisi berita fitnah dan berbahaya.

Buku itu diterbitkan secara daring oleh Simon & Schuster di mana melalui pengacara Trump, Charles Harder dalam dokumen gugatan mengatakan bahwa Mary telah melanggar perjanjian rahasia melalui penerbitan bukunya.

Ada pun pengacara dari pihak Mary, Ted Boutrous mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa langkah hukum yang ditempuh Robert Trump bertujuan untuk 'menekan buku yang akan diterbitkan dan membahas hal-hal yang sangat penting bagi publik'.

Bagaimana upaya yang dilakukan Presiden Trump dalam menjegal karya Mary? Simak selengkapnya [di sini].

4. Kim Jong Un Tunda Aksi Militer ke Korea Selatan

Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, pada Rabu (24/6/2020) menunda aksi militer yang sebelumnya direncanakan terhadap Korea Selatan.

Penundaan itu tampaknya merupakan kampanye tekanan yang melambat yang dilakukannya terhadap Korea Selatan di tengah negosiasi nuklir yang terhenti dengan AS.

Pekan lalu, pihak Korea Utara mendeklarasikan putusnya hubungan negara itu dengan negara tetangganya, Korea Selatan, dan menghancurkan kantor penghubung dua negara tersebut di perbatasan.

Pihak Korut juga mengancam dengan tindakan militer akibat kurangnya kemajuan dalam kerja sama bilateral antara kedua negara itu.

Hal itu juga sebab para aktivis dan pembelot Korut yang melayangkan selebaran anti-Pyongyang di perbatasan.

Para analis mengatakan, pihak Korea Utara setelah berminggu-minggu dengan sengaja menaikkan ketegangan kini mungkin tengah menarik diri. 

Seperti apa keputusan Kim yang menunda aksi militer terhadap Korea Selatan? Anda bisa menyimak berita lengkapnya [di sini].

https://www.kompas.com/global/read/2020/06/25/054358170/populer-global-mahathir-putuskan-hubungan-dengan-anwar-ibrahim-kecelakaan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke