Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Trump Kena "Prank" Penggemar K-Pop dan TikTok, Ini Tanggapan Timses

Kompas.com - 22/06/2020, 12:37 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

TULSA, KOMPAS.com - Kampanye Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Tulsa, Oklahoma, hanya dihadiri sekitar 6.000 orang, atau sepertiga dari kapasitas arena kampanye.

Sejumlah pengguna media sosial mengaku mereka sengaja memesan tiket kampanye, tapi tidak datang "agar kursi-kursi kosong",

Namun, tim sukses (timses) kampanye Presiden Donald Trump membantah klaim bahwa pengguna TikTok dan penggemar K-Pop adalah penyebab angka kehadiran kampanye yang rendah.

Timses mengklaim telah menyaring pemesanan palsu.

Baca juga: Bangga Kampanyenya Dihadiri 1 Juta Orang, Ternyata Trump Kena Prank Penggemar K-Pop dan TikTok

Trump sebelumnya mengatakan dia memperkirakan satu juta orang akan datang ke kampanyenya.

Lokasi Bank of Oklahoma (BOK) Center di Tulsa dapat menampung 19.000 orang. Acara itu juga sebelumnya direncanakan akan meluas hingga ke luar gedung, meskipun rencana itu dibatalkan.

Dinas pemadam kebakaran Tulsa mengatakan lebih dari 6.000 orang hadir di acara itu, tetapi tim kampanye Trump menyatakan angkanya jauh lebih tinggi.

Sejumlah kursi terlihat kosong di BOK Center, lokasi kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Tulsa, Oklahoma. Kampanye itu diadakan pada Sabtu (20/6/2020).REUTERS via BBC INDONESIA Sejumlah kursi terlihat kosong di BOK Center, lokasi kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Tulsa, Oklahoma. Kampanye itu diadakan pada Sabtu (20/6/2020).
Direktur kampanye tim mengatakan "permintaan tiket palsu tidak pernah menjadi faktor pertimbangan kami" karena tiket ke kampanye itu diberikan pada siapa pun yang mendaftar lebih dulu.

Brad Parscale menyalahkan media dan pengunjuk rasa karena menghalangi orang-orang untuk hadir.

"Kaum Kiri dan online troll (orang-orang yang mengejek di internet) melakukan perayaan kemenangan, (mereka) berpikir, entah bagaimana, telah memengaruhi kehadiran pada acara kampanye, (tetapi) tidak tahu apa yang mereka bicarakan atau bagaimana kampanye kami," kata Parscale dikutip dari BBC Indonesia.

"Ketika mendaftar untuk datang ke kampanye, berarti kehadiran Anda telah dikonfirmasi dengan nomor ponsel dan kami terus-menerus menyingkirkan nomor palsu, seperti yang kami lakukan terhadap puluhan ribu (nomor palsu) di Tulsa, saat menghitung kemungkinan calon peserta kampanye."

Baca juga: 6 Staf Pengatur Kampanye Trump Positif Covid-19

Mantan ahli strategi Partai Republik dan kritikus Trump, Steve Schmidt, mengatakan sejumlah remaja di berbagai wilayah di AS telah memesan tiket tanpa berniat hadir. Putrinya yang berusia 16 tahun dan teman-temannya telah memesan "ratusan" tiket.

Sama seperti Schmidt, sejumlah orang tua lain juga mengatakan anak-anak mereka melakukan hal serupa.

Alexandria Ocasio-Cortez, tokoh progresif dari Partai Demokrat, memuji anak-anak muda dan penggemar K-pop yang disebutnya telah "membanjiri kampanye Trump dengan pemesanan tiket palsu".

Belum jelas berapa banyak dari ratusan ribu tiket yang palsu, tetapi satu video TikTok tanggal 12 Juni mendorong orang-orang mendaftar untuk mendapatkan tiket gratis ke kampanye Trump, guna memastikan kursi-kursi itu kosong.

Halaman:

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com