Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Rasisme, Nisan Pria Afrika Korban Perbudakan Abad 18 Dirusak

Kompas.com - 21/06/2020, 20:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BRISTOL, KOMPAS.com - Sebuah nisan di makam pria Afrika korban perbudakan abad 18, dirusak massa demo rasisme di Bristol, Inggris.

Warga kemudian menggalang dana untuk memperbaiki batu nisan di makam Scipio Africanus itu, yang luluh-lantak dan ada pesan tertulis di dekatnya.

Kepolisian setempat tengah menyelidiki serangan terhadap nisan itu, yang diperkirakan terjadi pada Selasa (16/6/2020) atau Rabu (17/6/2020).

Baca juga: PM Inggris Sebut Protes Anti Rasisme di Inggris Dibajak Ekstremis

Pada Jumat (19/6/2020), penggalangan dana melalui situs JustGiving yang menargetkan dana sekitar 1.000 poundsterling (Rp 17 juta) untuk memperbaiki nisan itu.

Dana kemudian berhasil terkumpul lebih dari 3.400 poundsterling (Rp 59 juta), demikian yang diwartakan BBC Indonesia.

Arkeolog Richard Osgood si penggalang dana mengatakan, dia ingin "memastikan nisan itu diperbaiki".

"Apa pun pilihan politik seseorang, tindakan perusakan kuburan, tempat peristirahatan terakhir bagi orang yang tidak bersalah, sangatlah menjijikkan," ujarnya.

"Tolong, mari kita tunjukkan sisi kemanusiaan kita dan kebaikan masyarakat di negara ini."

Baca juga: Wanita Kulit Hitam Ini Minta Kamus Merriam-Webster AS Ubah Definisi Rasisme

Batu nisan di kuburan Scipo Africanus terdaftar sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang harus dilindungi.

Dia meninggal dunia di usia 18 tahun pada 1720, dan dimakamkan di halaman gereja St Mary di Henbury, Bristol.

Para sejarawan meyakini Scipio Africanus kemungkinan lahir dari keluarga Earl of Suffolk ke-7, Charles Howard, dan merupakan anak seorang perempuan Afrika yang dijadikan budak, demikian laporan Local Democracy Reporting Service.

Dia dinamai oleh "pemiliknya" berdasarkan sosok jenderal Romawi terkenal, Publius Cornelius Scipio Africanus.

Pesan tertulis - yang menggunakan kapur tulis - menyerukan agar patung pedagang budak, Edward Colston, yang dirobohkan saat aksi protes Black Lives Matter, dikembalikan.

Patung itu telah dibuang di perairan di pelabuhan Bristol saat protes anti-rasisme awal bulan ini.

Baca juga: Patung Edward Colston Dirobohkan, Pendapat Warga Inggris Terbelah

Dalam perkembangannya, patung itu kemudian diselamatkan dari dasar laut dan diharapkan dapat ditampilkan di museum setempat, disertai berbagai poster selama protes itu.

Selama unjuk rasa antirasisme, sebagian demonstran menyerukan agar patung dan monumen yang mengenang sosok tokoh kontroversial di Inggris agar diturunkan atau diubah.

Salah-satu di antaranya adalah patung Cecil Rhodes, di kompleks kampus Oxford. Sebanyak 26 anggota dewan menuntut patung yang disebut sebagai imperialis "Cecil Rhodes" diturunkan dari kawasan kampus Oxford.

Pekan lalu, patung Robert Milligan, seorang pedagang budak sekaligus pengusaha kebun gula di Inggris, diturunkan dari halaman Museum London Docklands.

Ini adalah patung kedua yang diturunkan di Inggris, setelah pengunjuk rasa anti-rasisme di Bristol menumbangkan patung Edward Colston, seorang tokoh kontroversial sekaligus pedagang budak.

Baca juga: Demo George Floyd di Inggris, Patung Edward Colston Dirobohkan, Siapakah Dia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com