Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Dikabarkan Minta Bantuan Xi Jinping agar Menang Pilpres

Kompas.com - 18/06/2020, 11:38 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

Ketika Xi sepakat agar diskusi mengenai produk-produk pertanian menjadi prioritas dalam perundingan dagang, Trump menyebut Xi sebagai "pemimpin terhebat dalam sejarah China".

Penuturan Bolton ini dibantah Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer, pada Rabu (17/06). Lighthizer mengatakan permintaan agar China membantu Trump agar terpilih lagi "tidak pernah terjadi".

Bolton juga menyebut soal percakapan antara Trump dan Xi saat makan malam dalam acara pembukaan pertemuan G20. Ketika itu, keduanya berdiskusi soal pembangunan kamp-kamp di wilayah Xinjiang, bagian barat China.

Trump, kata Bolton, berujar bahwa pembangunan kamp-kamp tersebut seharusnya terus berlangsung karena "itu adalah hal yang benar untuk dilakukan".

Berbagai kelompok hak asasi manusia telah dengan keras mengritik China mengenai pembangunan kamp-kamp tersebut yang menahan sekitar satu juta orang etnik Uighur dan etnik minoritas lainnya untuk dihukum dan diindoktrinasi.

Baca juga: Keranjingan Nonton Bola, Presiden Donald Trump Tak Peduli Hal Ini

Apa hal lain yang disebutkan dalam buku Bolton?

Beberapa penasihat terdekat Trump, termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Bolton sendiri, mempertimbangkan untuk mundur dari jabatan karena muak atau frustrasi, sebut sang mantan penasihat keamanan nasional.

"Dia menebak-nebak motif orang, melihat konspirasi di balik segala sesuatu, dan secara menakjubkan tetap tidak tahu bagaimana memimpin Gedung Putih—jangankan pemerintah federal yang besar," tambah Bolton.

Dia menyertakan rincian sejumlah percakapan pribadi, antara lain Trump dituduh tidak tahu Inggris punya kekuatan nuklir dan Finlandia adalah sebuah negara.

Dalam satu kesempatan, sebagaimana dituliskan Bolton, sang presiden mengatakan akan mengancam mundur dari NATO jika para sekutu di blok tersebut tidak meningkatkan anggaran belanja di sektor pertahanan.

Bolton juga menyebut bahwa Pompeo—yang secara umum dianggap setia kepada Trump—pernah mengeluh dia mengalami "serangan jantung" dalam percakapan dengan pemimpin Korea Selatan.

Baca juga: Kembali ke Washington di Hari Ulang Tahun, Trump Disambut Demonstrasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com