Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Kim Jong Un, Sosok di Balik Memanasnya Relasi Korsel dan Korut

Kompas.com - 16/06/2020, 17:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Dalam dua pekan terakhir, tensi antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) begitu menghangat buntut aktivitas pembelot Korut di perbatsan.

Puncaknya adalah pada Selasa (16/6/2020), Kementerian Unifikasi Korsel menyatakan bahwa tetangganya itu meledakkan kantor perwakilan di Kaesong.

Adalah Kim Yo Jong, adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang menjadi sosok di balik memanasnya tensi Korut dan Korsel.

Baca juga: Korea Utara Ledakkan Kantor Penghubung dengan Korea Selatan di Kaesong

Dalam pernyataannya Sabtu (13/6/2020), Kim adik mengintruksikan militer untuk "bertindak", dengan mengklaim "menggunakan hak yang diberkan Kim Jong Un, partai dan negara".

Ucapan tersebut direspons militer dengan mengatakan, mereka "mengkaji" berbagai opsi. Termasuk mengerahkan pasukan ke perbatasan.

Harian Chosun Ilbo memberitakan, Seoul mendeteksi tentara Korea Utara melakukan latihan menembak di dekat Zona Demiliterisasi.

Pihak Negeri "Ginseng" khawatir, negara tetangganya itu akan mengerahkan kapal perang ke wilayah perbatasan dengan menyaru sebagai kapal nelayan.

Apalagi seperti diwartakan Nikkei Asian Review, saat ini musim perburuan kepiting biru di Laut Kuning tengah mencapai puncaknya.

Adik Kim Jong Un itu juga yang menginstruksikan agar kantor perwakilan dua Korea yang terletak di Kaesong diratakan menjadi debu.

"Saya pikir ini sudah waktunya untuk memutuskan hubungan dengan pemerintahan Korea Selatan," kata Kim Yo Jong dikutip media setempat.

Baca juga: Diancam Adik Kim Jong Un, Korea Selatan Gelar Rapat Darurat

Berbagai ancaman yang dilontarkan Kim adik terjadi karena dia gusar dengan para pembelot yang beraksi di perbatasan dua Korea.

Para pembelot Korea Utara itu sering mengirim barang seperti USB berisi drama Korea Selatan, uang pecahan 1 dollar, dan pamflet melalui balon.

Pamflet yang biasanya disebar oleh para pembangkang Korut melalui balon tersebut berisi kritikan untuk Kim Jong Un, mulai dari tudingan pelanggaran HAM hingga ambisi nuklir.

Negeri "Ginseng" bukannya tidak paham dengan tetangga sekaligus musuhnya itu. Mereka mengumumkan bakal menindak tegas para pembelot tersebut.

Seoul mengancam bakal menuntut kelompok pembelot yang tetap menerbangkan balon ke perbatsan Korut pada 25 Juni mendatang.

Baca juga: Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, Gulirkan Ancaman terhadap Korea Selatan

Selain itu, Presiden Moon Jae-in sudah menyerukan agar kedua belah pihak menghormati Deklarasi Panmunjom dua tahun lalu,

Perjanjian yang dia dan Kim Jong Un tandatangani bertujuan menciptakan perdamaian dan kemakmuran di Semenanjung Korea.

Namun, sikap adik Kim Jong Un yang terus menebarkan ancaman membuat Seoul menggelar pertemuan darurat pada Minggu waktu setempat (14/6/2020).

Angkatan bersenjata revolusioner kami yang tak terkalahkan akan mengambil tindakan tegas," koar Korut melalui harian Rodong Sinmun.

Baca juga: Militer Korea Utara Siap Beraksi Melawan Korea Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com