Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Filipina, Batalkan Pesan Antar Makanan Bisa Dipenjara 6 Tahun

Kompas.com - 09/06/2020, 19:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

MANILA, KOMPAS.com - Sebuah RUU tengah diajukan di Filipina, di mana pelanggan bisa dipenjara enam tahun jika batalkan layanan pesan antar makanan.

Jika disahkan, setiap pelanggan bakal diproses secara hukum jika sampai menolak makanan yang sudah dibayarkan oleh driver.

Baca juga: PSBB Bekasi, Restoran dan Tempat Makan Hanya untuk Pesan Antar dan Bawa Pulang

Rencana itu muncul di tengah meningkatnya permintaan akan layanan pesan antar di Filipina, terutama di tengah merebaknya virus corona.

Namun, ada sebagian orang yang melakukan prank dengan membatalkan pesanan mereka. Padahal, si driver sudah lebih dahulu membayar.

Karena itu seperti dilaporkan Coconuts, pada 4 Juni DPR setempat menggulirkan RUU Perlindungan Pengiriman Makanan dan Barang Kebutuhan.

Dalam pendahuluannya, aturan itu dibuat untuk mencegah orang iseng yang tidak mempunyai niat tulus yang menyebabkan kerugian pada si pengemudi.

Nantinya, setiap orang yang melanggar bisa dipenjara hingga enam tahun atau didenda sebesar 100.000 peso, atau sekitar Rp 27,9 juya.

Anggota DPR Partai Bicol AKO Bicol, Alfredo Garbin, dilansir Daily Mail Senin (8/6/2020) menyatakan, dia ingin menghentikan penderitaan para driver.

Sebab, mereka sering dibuat kalang kabut oleh "individu tak bermoral" yang secara tidak bertanggung jawab sudah membatalkan pesanan mereka.

Hukuman ini tidak berlaku jika ada pelanggan yang membatalkan karena menunggu lebih dari satu jam, atau sudah melakukan pembayaran.

Namun meski alasan pembatalannya masuk akal, jika mereka mempermalukan si pengemudi saat membatalkan bisa dikenai enam bulan penjara.

Baca juga: Dilarang Bawa Penumpang, Pengendara Ojol Kesulitan Modal untuk Beralih Layanan Pesan Antar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com