Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlutut untuk Aksi Black Lives Matter, Uskup Ini Ditelepon Paus Fransiskus

Kompas.com - 07/06/2020, 21:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

EL PASO, KOMPAS.com - Seorang uskup di El Paso, Texas, AS, tidak meyangka, keputusannya berlutut dalam aksi Black Lives Matter berbuah telepon dari Paus Fransiskus.

Pada Senin (1/6/2020), Mark J Seitz menghadiri aksi bersama dengan tokoh agama dan warga di Memorial Park, kawasan Manhattan Heights.

Sambil memegang papan bertuliskan "Black Lives Matter", Uskup Seitz berlutut dan mengheningkan cipta selama 8 menit dan 46 detik.

Baca juga: Tuntut Keadilan Ras, PM Kanada Ikut Berlutut Bersama Pengunjuk Rasa di Kanada

Durasi itu merupakan waktu ketika George Floyd, seorang pria Afro-Amerika, tewas setelah lehernya ditindih di Minneapolis, 25 Mei lalu.

Floyd tewas di lutut polisi kulit putih bernama Derek Chauvin, yang kemudian dijerat dengan tiga dakwaan dengan ancaman hukuman 40 tahun penjara.

Memorial Park merupakan lokasi ketika pengunjuk rasa dan polisi terlibat bentrok pada Minggu waktu setempat (31/5/2020).

Namun pada Senin, aksi itu berlangsung damai. Segera saja foto Bapa Seitz yang tengah berlutut menjadi viral di media sosial.

Dalam wawancaranya dengan Catholic News Service, uskup yang memimpin El Paso sejak 9 Juli 2013 itu mengaku gugup saat melakukannya.

"sangat sulit mengetahui bagaimana seorang uskup harus bersikap. Untungnya, saya punya penasihat yang hebat, umat dan pastor lainnya," ucap Seitz.

Dia mengatakan berusaha mendengarkan pendapat mereka. "Kadang, Anda harus siap untuk mengambil langkah ke tempat asing," jelasnya.

Keyakinan bapa uskup itu berbuah manis pada Rabu (3/6/2020), setelah dia mendapatkan telepon istimewa usai memimpin misa.

Baca juga: Dilarang Berlutut Saat Demo George Floyd, Polisi di Oklahoma Mundur

Dilansir Insider Jumat (5/6/2020), telepon tersebut ternyata berasal dari sekretaris Paus Fransiskus, di mana Bapa Suci ingin berbicara dengannya langsung.

Saat itu, Seitz mendapat tawaran apakah berbicara dengan bahasa Italia atau Spanyol, yang segera dijawab dengan Spanyol.

Paus asal Argentina itu mengucapkan terima kasih karena Seitz sudah berani bersuara, di mana Uskup Agung Jose Gomez, Presiden Konferensi Uskup AS, juga telah dihubungi.

Pastor berusia 66 tahun itu mengatakan kepada Bapa Paus, dia merasa sangat penting untuk menunjukkan solidaritas di tengah demo George Floyd.

"Dia berterima kasih kepada saya dan berujar di mana pun saat kita merayakan misa, kita akan berdoa. Beliau di tempatnya dan saya di perbatasan," ujarnya.

Kepada Paus Fransiskus, Seitz menerangkan bahwa dia bangga bisa bertugas di El Paso, yang terletak di perbatasan dengan Meksiko.

Seitz menjelaskan, dari percakapan itu, dia mengetahui bahwa Pemimpin Gereja Katolik tersebut begitu perhatian dengan situasi di AS.

Dari pembicaraannya, dia mengetahui bagaimana Paus ingin gereja juga berpartisipasi melalui solidaritas dengan mereka yang mengalami diskriminasi.

Baca juga: Dukung Demo Kematian George Floyd, Polisi Berlutut Bareng Demonstran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com