Profesor Greg sedang meneliti dampak Covid-19 termasuk dalam kasus tidak parah, dengan memperhatikan beberapa faktor seperti ketahanan penderita berolahraga, fungsi koordinasi, dan kemampuan berkonsentrasi.
Baca juga: 1 Murid Terkena Virus Corona, 8 Sekolah di Perancis Ditutup
Salah satu pasien yang menjadi contoh kasus dalam penelitian di rumah sakit tersebut adalah Alex Lewis, yang ditemui ABC pertengahan Maret, setelah dinyatakan positif Covid-19.
Dua bulan setelah dinyatakan sembuh, Alexis masih mengalami kesulitan.
"Saya sebelumnya cukup bugar, namun sekarang tidak lagi. Kondisi pernapasan saya terus memburuk dan berolahraga terasa lebih sulit," katanya.
"Butuh beberapa waktu sembuh. Rasa lelah datang dan pergi," imbuh Alexis.
Dampak jangka panjang dari Covid-19 dirasakan pasien yang sudah dinyatakan sembuh di seluruh dunia.
Fiona Lowenstein, penulis dari Amerika Serikat yang didiagnosa terjangkit Covid-19 pertengahan Maret lalu merupakan salah satu yang turut merasakan.
"Proses pemulihannya lama sekali dan saya tidak menyangka akan demikian," kata Fiona.
Karena terbatasnya informasi mengenai situasi yang ia alami, Fiona mendirikan sebuah kelompok beranggotakan ribuan mantan pasien Covid-19 untuk mendukung satu sama lain.
Anggota kelompok ini juga merasakan kelelahan dan perasaan tidak enak badan setelah dinyatakan sembuh.
Baca juga: Virus Corona, Setengah Senator dan 4 Menteri Chile Dikarantina
"Saya pikir saya sudah sembuh total beberapa minggu lalu, tapi gejala lama itu malah kembali, ditambah rasa panas dingin dan keringat, juga kelelahan yang sangat intens," katanya.
"Rasanya seperti ditabrak truk setiap jam 4 subuh."
Pengalaman tersebut menjadi dasar dari dibentuknya kelompok di media sosial yang sangat aktif tersebut.
"Jelas sekali bagi saya, perlu ada sebuah komunitas bagi penderita virus ini agar kita bisa berbagi pengalaman satu sama lain," kata dia.
"Kotak pesan saya (di media sosial) dibanjiri pesan masuk."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.