Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topan Landa Filipina dan Hancurkan Rumahnya, Pria Ini Iris Pergelangan Tangan

Kompas.com - 16/05/2020, 12:09 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Hujan angin yang begitu kuat dari Topan Vongfong (orang Filipina menyebutnya Topan Ompong) menewaskan satu orang dan merusak ratusan rumah serta fasilitas karantina virus corona.

Begitu pun sawah dan ladang-ladang jagung di lima kota bagian Timur negara Filipina, menurut Gubernur Ben Evardone, pada Jumat (15/5/2020).

Dilansir AP, Evardone, gubernur untuk Provinsi Samar Timur, mengatakan, badai topan melanda daratan, para warga sedih meratapi rumah-rumah mereka yang hancur atau tertiup angin, ungkapnya ketika meninjau ke lokasi. 

Baca juga: Lockdown Ketat di Filipina Potensi Timbulkan Gejolak Sosial

Salah seorang pria yang kehilangan rumah bahkan mengiris pergelangan tangannya, tetapi dia sudah dalam penanganan medis.

Sementara seorang yang tewas akibat kehabisan darah karena terluka oleh pecahan kaca gedung sekolah ketika dia berusaha untuk masuk ke dalam bangunan itu.

"Kerusakan yang saya lihat sangat luas. Sebuah atap gereja luluh lantak, rangka besinya tertekuk parah akibat topan," ungkap Evardone via ponsel.

Baca juga: Pria Ini Ditembak Mati di Filipina karena Remehkan Aturan Saat Wabah Virus Corona

Video dan gambar yang menunjukkan kondisi kehancuran yang dikirim oleh Evardone menunjukkan beberapa bangunan rendah dan pusat olahraga hancur atau rusak parah dengan atapnya terkelupas atau cacat dan rangka besi mereka tertekuk.

Penduduk desa di luar rumah mereka yang rusak berteriak 'minta tolong' dalam satu video.

Dia mengatakan dia dan sekelompok militer, polisi dan pemerintah setempat gagal mencapai dua kota yang dilanda topan, Jipapad dan Maslog, karena adanya pohon tumbang di jalan.

Baca juga: Bawa Tenaga Medis Corona, Pesawat Lionair Filipina Jatuh, 8 Orang Tewas

 

Ponsel dan komunikasi radio dua arah ke daerah-daerah yang jauh tak bisa digunakan, dan Evardone mengimbau militer untuk mengerahkan helikopter.

Tujuannya agar memeriksa mereka serta mengirimkan makanan jika pasukan tidak dapat mencapai daerah itu pada hari Sabtu.

Di daerah terpencil Bicol, barat laut Samar Timur, lebih dari 145.000 orang menyelamatkan diri dari badai topan yang melemah di tempat penampungan darurat pada Jumat setelah evakuasi massal yang rumit dan diperlambat oleh adanya virus corona.

Baca juga: Lawan Virus Corona, Filipina Tutup Ibu Kota Manila

Topan Vongfong melemah menjadi badai tropis yang parah setelah menghantam daratan dan bertiup ke barat laut menuju pulau utama Luzon di utara yang padat populasi, kata ramalan cuaca pemerintah Filipina.

Kecepatan angin maksimum yang berkelanjutan turun menjadi 110 kilometer per jam dengan embusan sejauh 150 kilometer per jam, tetapi tetap berbahaya.

Terutama, di desa-desa pesisir dan dataran rendah, menurut ramalan cuaca pemerintah. Vongfong diperkirakan akan meledak di utara negara itu pada Minggu.

Baca juga: China Bersedia Lakukan yang Terbaik untuk Bantu Filipina Atasi Virus Corona

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com