Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelang Idul Fitri, Malaysia Cabut Larangan Shalat Berjemaah

Kompas.com - 16/05/2020, 11:00 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia akan mencabut larangan shalat berjemaah di masjid-masjid mulai Jumat dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Hari yang dirayakan seluruh umat Islam di dunia itu akan berlangsung pada 24 Mei mendatang sekaligus menandakan berakhirnya bulan Ramadhan.

Dilansir Bangkok Post, secara bertahap pemerintah Malaysia memang telah melonggarkan aturan batasan (lockdown) yang membantu menghalangi penyebaran virus corona.

Baca juga: Lockdown, Pekerja Asing di Malaysia Bersyukur Mendapat Paket Bantuan Makanan dari Pemerintah

Kabar dicabutnya larangan shalat berjemaah itu menyusul pasca pembukaan kembali kegiatan bisnis di Malaysia. 

Sejauh ini diketahui Malaysia memiliki angka infeksi akibat Covid-19 sebanyak 6.819 dan 112 kematian. 

Ibu kotanya, Kuala Lumpur, adalah salah satu wilayah federal Malaysia yang mengizinkan shalat berjemaah dengan batasan maksimal 30 orang atau kurang dari itu.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Agama Malaysia, Zulkifli Mohammad Al-Bakri.

Baca juga: Viral Foto Bangku Bioskop di Malaysia Berjamur karena Lockdown

"Meski pun ibadah di dalam Islam tak terbatas pada masjid dan surau, hal itu memiliki efek mendalam pada perkembangan spiritual umat Islam," ujar Al-Bakri pada wartawan pada Kamis.

Langkah pencabutan larangan shalat berjemaah itu tidak termasuk 12 negara bagian Malaysia lainnya yang punya Undang Undang mereka sendiri tentang urusan agama. 

Namun, Zulkifli mengatakan mereka bebas untuk ambil tindakan serupa jika mereka menginginkannya.

Baca juga: Perjuangan Dokter di Malaysia Tangani Virus Corona: Jika Bukan Kami, Siapa Lagi?

Shalat berjemaah telah dilarang sejak pertengahan Maret lalu dalam lockdown parsial setelah lebih dari 2.300 terinfeksi dalam wabah besar di negara itu. Terlebih, ketika pertemuan keagamaan di sebuah masjid yang dihadiri sekitar 16.000 orang.

Meski pun kasus infeksi harian baru terus menurun, sekolah dan perguruan tinggi akan tetap ditutup hingga 9 Juni.

Otoritas kesehatan telah mengidentifikasi enam klaster yang melibatkan sekolah agama Islam, dengan 635 siswa dan stafnya dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Ada pun empat klaster lainnya terkait dengan kegiatan unjuk rasa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com