Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lockdown, Pekerja Asing di Malaysia Bersyukur Mendapat Paket Bantuan Makanan dari Pemerintah

Kompas.com - 10/04/2020, 12:00 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pekerja asing dan beberapa warga Malaysia di Jalan Masjid India di bawah peraturan perluasan pengendalian pergerakan (MCO) mengatakan bahwa mereka telah diberi bantuan pangan dan merasa sangat bersyukur.

Melansir The Star, lebih dari 6.000 warga Mansion di Selangor dan Malayan adalah para pekerja asing yang berpendapatan rendah.

Mereka datang dari India, Nepal, Pakistan, Indonesia dan Bangladesh dan beberapa warga Malaysia sendiri.

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Keluar ICU, tapi Masih di Rumah Sakit

Kebanyakan dari warga itu adalah para pria tanpa keluarga. Mereka tinggal di beberapa unit asrama yang sempit dan dibagi-bagi.

Beberapa unit menurut keterangan warga bisa menampung 30 orang.

Pada Selasa (7/4/2020), Menteri Senior Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengatakan bahwa kesejahteraan para pekerja asing yang tinggal di sana merupakan tanggung jawab organisasi asing masing-masing tenaga kerja.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Wali Kota Meksiko Ditembak Mati | Kepala WHO Dilecehkan

"Sekitar 97 persen dari mereka yang tinggal di sana adalah pekerja asing. Organisasi asing mereka harus bertanggung jawab akan kesejahteraan mereka di mana termasuk juga kebutuhan-kebutuhan esensial mereka."

Seorang warga Selangor Mansion dan seorang berkebangsaan India, Halim Abdul Hameed (43) mengatakan kalau diirnya dan empat kawannya sangat bergantung pada distribusi makanan yang diberikan relawan dari Malaysia.

Halim berkata, "Saya telah kehabisan stok makanan mentah untuk dimasak dan tidak bisa keluar rumah untuk membeli persediaannya. Untungnya pagi ini polisi datang mengirimkan paket makanan."

Baca juga: Demi Tangani Virus Corona, Arab Hentikan Serangan ke Houthi 2 Minggu

Alaudin Mohd Ali (60) seorang warga India lainnya di mansion tersebut mengatakan kalau dia telah meminta temannya yang tinggal di dekat situ untuk mengirimkan persediaan makanan.

Menurut Ali, temannya hanya boleh mengantar makanan sampai depan gerbang masuk gedung saja.

"Polisi kemudian meminta saya untuk turun mengambil paket makanan itu. Kadang, makanan yang dikirim suka terlambat."

Titik-titik yang bisa dituju di depan gerbang masuk gedung dipagari kawat berduri dan dijaga oleh polisi dan tentara.

Baca juga: [Kabar Baik di Tengah Wabah Corona] Kasus Infeksi di Iran Menurun

Menurut Tajudin Farouk (52) seorang penghuni mansion lainnya, setiap orang diketahui mendapat paket sarapan pukul 11 siang.

Seorang warga Nepal, Rupesh Das (26) dan Deependra Bhandari (28) di Malayan Mansion yang bekerja di Swalayan Mydin dekat asrama mereka mengatakan kalau makanan juga dikirim kepada mereka.

"Saya bersyukur akan makanan ini. Saya turun ke bawah untuk mendapat tes medis hari ini. Saya baru dua hari terjebak di sini namun sudah membuat saya hampir gila. (Kondisinya) juga kotor," kata Rupesh.

Baca juga: Kesehatan PM Inggris Boris Johnson Semakin Membaik, Inggris Justru Perpanjang Lockdown

Sementara itu menurut Deependra yang telah tinggal di Malaysia selama delapan tahun mengatakan kalau mereka telah disediakan beberapa bahan makanan mentah dan berharap persediaan itu akan bertahan lama.

"Pihak polisi mengirimkan paket makanan matang dari satu ruang ke ruang lain. Di sini, beberapa unit bisa mendapat sampai 30 warga yang membayar 200 ringgit Malaysia untuk sebuah paket kecil, namun unit asrama pegawai Mydin memiliki tujuh orang tiap unitnya."

Baca juga: Wabah Virus Corona, 100 Dokter di Italia Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com