Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Dokter di Malaysia Tangani Virus Corona: Jika Bukan Kami, Siapa Lagi?

Kompas.com - 28/03/2020, 16:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Para dokter di Malaysia menyuarakan kisah mulia mereka dalam merawat pasien virus corona, sekaligus ketakutan bisa terpapar dan menularkannya ke keluarga.

Sejak Dr Sean Thum ditempatkan di garis depan untuk menangani wabah, keluarganya langsung diminta untuk menjaga jarak dengan dia.

Sebelum dia ditransfer di Rumah Sakit Permai pada 13 Maret, dokter 28 tahun itu berbagi kamar dengan adiknya, dan sering makan malam bersama orangtuanya.

Baca juga: Malaysia Perpanjang Lockdown Virus Corona, TKI: Makan Dikurangi

Namun, sejak dia berada di garda terdepan penanganan virus corona, adiknya "diusir", sedangkan kontak dengan ayah dan ibunya diminimalkan.

"Sejujurnya, keluarga saya sedikit takut jika terinfeksi. Jadi, mereka tidak ingin dekat-dekat saya," ujar dia, dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (28/3/2020).

Dia maklum. Sebab, dengan orangtuanya yang sudah tua, risiko mereka terpapar Covid-19 jauh lebih dibandingkan mereka yang berusia muda.

Dr Sean adalah satu dari sekian tenaga medis yang dikerahkan untuk memeriksa terduga Covid-19, dan merawat para pasien yang terpapar.

Berdasarkan data dari Worldometers, "Negeri Jiran" mencatatkan 2.161 kasus penularan, dengan 26 di antaranya meninggal dunia.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan, sejauh ini belum ada dari 80 pekerja medis yang terpapar virus. Namun, dia meminta untuk waspada.

Sebab, penyebaran virus ini yang begitu cepat membuat pekerja kesehatan gelisah. Mereka khawatir jika pasien berjalan sambil batuk atau mengalami demam.

Sejumlah dokter menyatakan, mereka harus membuat keputusan cepat, tak hanya terhadap pasien, tetapi juga diri mereka ataupun keluarga.

Baca juga: Antisipasi Pemudik dari Malaysia Pulang Lewat Jalur Darat, Perbatasan Sumbar Dijaga Ketat

Pengabdian bagi bangsa

Dr Sean mengungkapkan, dia sudah tahu risiko yang dihadapi dirinya dan koleganya adalah kapan saja mereka bisa terpapar virus corona.

Meski begitu, dia tetap memutuskan untuk berangkat. Dia menuturkan tergerak berkontribusi bagi negaranya di saat wabah menyebar.

Sumber kekuatannya adalah kesatria legendaris China, Hua Mulan, yang memutuskan berperang menggantikan sang ayah yang sakit-sakitan.

"Saya melihat kesempatan ini untuk menunjukkan kecintaan saya terhadap negara, dan seberapa besar pengabdian saya bagi masyarakat," tegas dia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com